BREAKING NEWS
Sabtu, 23 Agustus 2025

Imbas Kasus Korupsi Wamenaker, Pengamat: Saatnya Prabowo Reshuffle Kabinet

Adelia Syafitri - Jumat, 22 Agustus 2025 23:14 WIB
Imbas Kasus Korupsi Wamenaker, Pengamat: Saatnya Prabowo Reshuffle Kabinet
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel saat meninggalkan ruang konferensi pers di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Jumat sore (22/8/2025). (foto: tangkapan layar yt kpk ri)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA — Penangkapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer atau yang akrab disapa Noel, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi perhatian publik.

Pengamat komunikasi politik dari The London School of Public Relations (LSPR), Ari Junaedi, menilai kasus ini menjadi momentum yang tepat bagi Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan evaluasi dan perombakan kabinet.

Menurut Ari, reshuffle kali ini tidak hanya menyasar aspek kebersihan birokrasi dari praktik korupsi, namun juga menyangkut efisiensi anggaran serta penegasan arah konsolidasi politik di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.

Baca Juga:

"Kehadiran wakil menteri sejatinya tak lagi terlalu diperlukan, mengingat fungsi dan tanggung jawab di level kementerian sudah tertangani oleh Sekjen, Dirjen, hingga staf ahli," ujar Ari, Jumat (22/8/2025).

Ia menyebut, posisi wamen di beberapa kementerian selama ini justru berpotensi menambah beban keuangan negara tanpa kontribusi signifikan terhadap efektivitas pemerintahan.

Baca Juga:

Ari mencontohkan, selama 10 bulan menjabat, Noel dinilai lebih banyak tampil di hadapan publik untuk isu-isu yang seharusnya dapat ditangani oleh struktur daerah.

"Wamenaker lebih sering mengurusi soal ijazah karyawan yang ditahan perusahaan, sebuah isu yang sebenarnya bisa ditangani oleh dinas ketenagakerjaan di provinsi atau kabupaten," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menilai bahwa beberapa posisi wamen cenderung menjadi "panggung tambahan" yang tak selaras dengan prinsip tata kelola pemerintahan yang efisien.

Ari mendorong agar Presiden Prabowo mengevaluasi secara menyeluruh posisi wakil menteri di seluruh kementerian.

Menurutnya, anggaran yang selama ini terserap untuk membiayai gaji, tunjangan, hingga fasilitas wamen dapat dialihkan untuk program-program prioritas seperti peningkatan kesejahteraan guru dan dosen, atau program makan bergizi gratis yang sedang disiapkan pemerintah.

"Langkah ini bukan hanya memperkuat komitmen pemerintah dalam efisiensi birokrasi, tapi juga memberikan sinyal kepemimpinan yang tegas kepada masyarakat," imbuhnya.

Dari sisi politik, reshuffle juga dinilai penting untuk mempertegas posisi Presiden Prabowo di tengah spekulasi publik mengenai bayang-bayang pemerintahan sebelumnya.

Editor
: Abyadi Siregar
Tags
beritaTerkait
KPK Gandeng PPATK Telusuri Aliran Dana Kasus Sertifikasi K3 yang Menjerat Eks Wamenaker Noel
Presiden Prabowo Resmi Berhentikan Wamenaker Immanuel Ebenezer Usai Jadi Tersangka KPK
“Prabowo Hanya Bisa Pidato?” Presiden: Tanya Langsung ke Rakyat!
Wamenaker Noel Sebut Tak Terlibat Kasus Pemerasan, KPK: Ia Tahu, Membiarkan, Minta Bagian
Lisa Mariana Akui Terima Dana Korupsi Bank BJB, Kuasa Hukum Ridwan Kamil Angkat Bicara
Usai Ditetapkan Sebagai Tersangka, Wamenaker Noel Minta Amnesti dari Presiden Prabowo
komentar
beritaTerbaru