
JoyQuiz, Aplikasi Kuis Penghasil Uang yang Bisa Beri Saldo DANA Gratis hingga Rp1,5 Juta!
JAKARTA Di era digital saat ini, peluang mendapatkan penghasilan tambahan semakin beragam. Salah satu cara yang tengah viral adalah dengan
EkonomiTAPSEL - Isu dugaan penyimpangan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menyeret nama Gus Irawan Pasaribu kian menghangat.
Aliansi Tabagsel Bersatu menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Tapanuli Selatan, Sipirok, menuntut transparansi dari sang Bupati.
Dalam orasinya, Koordinator Aksi, M. Hadi Susandra Lubis, menyampaikan kekecewaannya terhadap sikap Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan yang dinilai tidak serius menanggapi tuntutan masyarakat.
Baca Juga:
"Kami minta Bupati yang menjawab, karena yang diduga terlibat adalah beliau. Kalau memang tidak bersalah, buktikan di depan publik. Diam bukan solusi," tegas Hadi.
Aliansi Tabagsel Bersatu mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menuntaskan penyelidikan, menyusul pernyataan dari Plt Deputi Penindakan KPK, Asep Guntur Rahayu, yang menyebut bahwa sebagian besar anggota DPR RI Komisi XI diduga menerima aliran dana sosial tersebut.
Baca Juga:
Gus Irawan Pasaribu, yang kini menjabat sebagai Bupati Tapanuli Selatan, sebelumnya adalah anggota Komisi XI DPR RI — komisi yang disebut-sebut terkait dengan skema penyaluran dana CSR melalui yayasan-yayasan yang berafiliasi dengan anggota DPR.
"Keterlibatan nama Pak Bupati harus dijawab dengan fakta. Bukan hanya demi citra, tapi juga demi kepercayaan publik," ujar Bangun Siregar, tokoh masyarakat Tapanuli Selatan.
Bangun menyebut bahwa masyarakat sudah lelah dengan berbagai isu korupsi yang kerap mencoreng nama daerah. Ia menegaskan bahwa transparansi adalah langkah awal untuk memulihkan martabat Tabagsel.
KPK sendiri sudah menetapkan dua anggota DPR RI, Satori (Nasdem) dan Heri Gunawan (Gerindra) sebagai tersangka dalam kasus ini. Dalam pemeriksaannya, Satori menyebut hampir seluruh anggota Komisi XI menerima aliran dana CSR — membuat publik kian menyorot nama-nama lainnya, termasuk Gus Irawan.
Sejauh ini, Gus Irawan belum memberikan pernyataan resmi. Pihak Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan hanya merespons melalui pejabat pendamping, yang justru memicu amarah massa aksi.
Aliansi Tabagsel Bersatu menutup aksinya dengan ultimatum: jika dalam waktu dekat Gus Irawan tidak menyampaikan klarifikasi terbuka, maka mereka akan menggelar aksi lanjutan dengan skala lebih besar dan menggandeng jaringan nasional.*
JAKARTA Di era digital saat ini, peluang mendapatkan penghasilan tambahan semakin beragam. Salah satu cara yang tengah viral adalah dengan
EkonomiMEDAN Aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Sumatera Utara (Sumut) berakhir ricuh pada Selasa (26/8/2025) sore. Polisi mengamankan sebanya
Hukum dan KriminalJAKARTA Pemerintah memastikan akan membentuk Kementerian Haji dan Umrah sebagai tindak lanjut dari disahkannya revisi UndangUndang Penyel
NasionalJAKARTA Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin angkat bicar
NasionalJAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami dugaan tindak pidana korupsi terkait pengelolaan kuota haji tahun 2024. Terbaru,
NasionalSAMOSIR Situs budaya Makam Raja Sidabutar di Tomok, Pulau Samosir, kini tampil lebih rapi dan nyaman usai menjalani proses renovasi. Peres
Seni dan BudayaSURABAYA Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (Kejati Jatim) resmi menahan Hudiyono, mantan Penjabat (Pj) Bupati Sidoarjo periode 2021, terkait dug
Hukum dan Kriminalsumut Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Sumatera Utara mengungkapkan dugaan kuat keterlibatan Gubernur Sumut Bobby Nasut
NasionalASAHAN Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos) menyalurkan bantuan senilai Rp215,5 juta kepada 24 kepala keluarga (KK) yang terda
PemerintahanJAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meyakini bahwa Bupati Pati, Sudewo (SDW) akan memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemer
Nasional