
JoyQuiz, Aplikasi Kuis Penghasil Uang yang Bisa Beri Saldo DANA Gratis hingga Rp1,5 Juta!
JAKARTA Di era digital saat ini, peluang mendapatkan penghasilan tambahan semakin beragam. Salah satu cara yang tengah viral adalah dengan
Ekonomisumut - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Sumatera Utara mengungkapkan dugaan kuat keterlibatan Gubernur Sumut Bobby Nasution dalam skandal korupsi proyek pembangunan jalan yang kini sedang diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Peneliti Fitra Sumut, Elfenda Ananda, menyoroti pergeseran anggaran APBD 2025 senilai Rp 425 miliar dari sejumlah dinas ke Dinas PUPR Sumut, yang kini menjadi sorotan karena proyek-proyeknya terkait dengan operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Kadis PUPR, Topan Obaja Putra Ginting.
"Pergeseran anggaran itu seharusnya untuk program produktif seperti alat pertanian atau permodalan UMKM, bukan proyek jalan. Tapi di Dinas PUPR ada fee proyek, itu yang jadi bancakan," kata Elfenda, Senin (25/8).
Baca Juga:
KPK sebelumnya menetapkan Topan Ginting dan sejumlah pihak lain sebagai tersangka dalam kasus suap proyek jalan, termasuk pembangunan Jalan Sipiongot–Batas Labusel dan Jalan Hutaimbaru–Sipiongot senilai Rp 231,8 miliar.
KPK menilai proyek ini telah memicu aliran dana tidak sah, bahkan sebelum anggarannya resmi tersedia dalam APBD.
Baca Juga:
"Proyek ini belum ada anggaran resmi, tapi seolah-olah sudah tersedia. Maka kontraktor tergiur dan menyetor uang muka. Ini bermula dari keinginan Gubernur Sumut membangun jalan, padahal belum ada dananya," tegas Elfenda.
Elfenda juga menyinggung dugaan nepotisme dalam Tim Efisiensi APBD bentukan Bobby Nasution, yang disebut sarat konflik kepentingan karena diisi oleh kerabat dan mantan tim sukses, seperti Yudha Johansyah dan Firsal Mutyara.
"Tim efisiensi ini bekerja tanpa SK, menggeser anggaran dari dinas-dinas tanpa melibatkan kepala dinas. Bahkan program yang sudah disusun TAPD dibatalkan sepihak," ungkap seorang pejabat Eselon III Dinas Sosial Sumut.
Firsal Mutyara, yang kini juga menjabat sebagai Komisaris Utama Bank Sumut, menyatakan dirinya hanya memberikan pandangan ekonomi kepada gubernur. Namun, ia mengaku tidak tahu soal proyek jalan tersebut.
Hingga kini, KPK belum memeriksa Bobby Nasution. Namun juru bicara KPK, Budi Prasetyo, menyatakan bahwa pemanggilan bisa dilakukan jika keterangannya diperlukan.
"Jika dibutuhkan keterangannya, maka penyidik tentu akan memanggil Saudara Bobby," kata Budi.
Sementara itu, nama-nama seperti Deddy Rangkuti (sepupu Bobby) dan Ricky Rangkuti sudah lebih dulu diperiksa karena diduga ikut mengatur pergeseran anggaran proyek tersebut.
JAKARTA Di era digital saat ini, peluang mendapatkan penghasilan tambahan semakin beragam. Salah satu cara yang tengah viral adalah dengan
EkonomiMEDAN Aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Sumatera Utara (Sumut) berakhir ricuh pada Selasa (26/8/2025) sore. Polisi mengamankan sebanya
Hukum dan KriminalJAKARTA Pemerintah memastikan akan membentuk Kementerian Haji dan Umrah sebagai tindak lanjut dari disahkannya revisi UndangUndang Penyel
NasionalJAKARTA Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin angkat bicar
NasionalJAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami dugaan tindak pidana korupsi terkait pengelolaan kuota haji tahun 2024. Terbaru,
NasionalSAMOSIR Situs budaya Makam Raja Sidabutar di Tomok, Pulau Samosir, kini tampil lebih rapi dan nyaman usai menjalani proses renovasi. Peres
Seni dan BudayaSURABAYA Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (Kejati Jatim) resmi menahan Hudiyono, mantan Penjabat (Pj) Bupati Sidoarjo periode 2021, terkait dug
Hukum dan Kriminalsumut Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Sumatera Utara mengungkapkan dugaan kuat keterlibatan Gubernur Sumut Bobby Nasut
NasionalASAHAN Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos) menyalurkan bantuan senilai Rp215,5 juta kepada 24 kepala keluarga (KK) yang terda
PemerintahanJAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meyakini bahwa Bupati Pati, Sudewo (SDW) akan memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemer
Nasional