
Polisi Amankan Pelajar Terduga Pelaku Penjarahan di Gedung DPRD NTB
MATARAM Kepolisian Resor Kota (Polresta) Mataram mengamankan seorang terduga pelaku penjarahan yang terjadi di tengah insiden unjuk rasa
Hukum dan KriminalJAKARTA – Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin (1/9/2025).
Mereka mendesak KPK untuk segera menetapkan Bupati Pati, Sudewo, sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pembangunan jalur kereta api di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Dalam aksi damai tersebut, para pengunjuk rasa membawa berbagai poster berisi kecaman dan tuntutan kepada lembaga antirasuah. Beberapa di antaranya bertuliskan, "Tangkap Bupati Pati Sudewo, Bupati Korup" dan "Kita Sudah Muak", menggambarkan kekesalan masyarakat terhadap dugaan keterlibatan pemimpin daerah mereka dalam praktik korupsi.
Baca Juga:
Aksi Spontanitas Murni Rakyat
Koordinator lapangan aksi, Sutrisno, menyatakan bahwa keberangkatan massa ke Jakarta adalah bentuk kesadaran dan inisiatif murni dari warga. "Kami tidak dibayar, ini hasil donasi warga Pati sendiri. Kami ingin keadilan ditegakkan dan Bupati yang kami duga terlibat korupsi segera ditindak," tegasnya.
Baca Juga:
Rombongan massa berangkat dari Alun-alun Pati pada Minggu malam (31/8), menggunakan beberapa unit bus yang disewa dari hasil donasi warga. Menurut keterangan, perjalanan menuju Jakarta ditempuh selama kurang lebih 10 jam.
Tuntutan Tegas kepada KPK
Dalam orasinya, massa menegaskan bahwa nama Sudewo sempat disebut dalam pengembangan kasus suap di lingkungan DJKA Kemenhub, yang sebelumnya telah menyeret sejumlah pejabat. Namun, hingga kini, status hukum Bupati Pati itu masih belum jelas.
"Kami menuntut transparansi dan keseriusan KPK. Jangan tebang pilih dalam menegakkan hukum. Semua yang terlibat, harus diproses!" teriak salah seorang peserta aksi melalui pengeras suara.
Aspirasi Akan Terus Dikawal
AMPB juga menyatakan bahwa aksi hari ini hanyalah permulaan. Mereka berkomitmen untuk terus mengawal proses hukum agar tidak berhenti di tengah jalan. Warga Pati mengaku siap melakukan aksi lanjutan jika tuntutan mereka tidak direspons secara serius oleh KPK.
"Apa yang kami lakukan ini adalah bentuk cinta kami terhadap Kabupaten Pati. Kami tidak ingin daerah kami dipimpin oleh sosok yang tidak bersih dari praktik korupsi," pungkas Sutrisno.*
MATARAM Kepolisian Resor Kota (Polresta) Mataram mengamankan seorang terduga pelaku penjarahan yang terjadi di tengah insiden unjuk rasa
Hukum dan KriminalBLORA Aparat Kepolisian tengah memburu seorang pria yang diduga menjadi pelaku pembakaran pos jaga di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora. A
Hukum dan KriminalMEDAN Sidang Paripurna DPRD Kota Medan mengenai Penjelasan Kepala Daerah atas Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Kota Medan tentang P
PolitikMEDAN Sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Medan tampak sepi dari pengunjung dan menerapkan langkah pengamanan ekstra menyusul aksi demon
NasionalMEDAN Ketua DPRD Sumatera Utara (Sumut), Erni Ariyanti Sitorus, menyampaikan permohonan maaf atas insiden ricuh yang terjadi selama aksi
PemerintahanLANGKAT Ratusan mahasiswa dari berbagai organisasi kemahasiswaan bersama pengemudi ojek online (ojol) menggelar aksi damai di depan kant
NasionalDELISERDANG Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprov Sumut), Togap Simangunsong, meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah
PemerintahanMEDAN Anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut) dari Fraksi Gerindra, Ajie Karim, mengakui bahwa sosok pria dalam video viral yang tengah bere
PolitikJAKARTA Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menegaskan bahwa lembaga antirasuah tidak memiliki kewenangan untuk mengeluarkan surat rekomendasi
NasionalMEDAN Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) resmi menerima penyerahan operasional Jalan Pendukung Stadion Utama dari Balai Besar Pela
Pemerintahan