BREAKING NEWS
Sabtu, 20 Desember 2025

Temuan Ulat dan Jangkrik di Menu Makan Gratis SMPN 2 Sewon, Bantul: Terjadi Tiga Hari Berturut

- Rabu, 03 September 2025 15:47 WIB
Temuan Ulat dan Jangkrik di Menu Makan Gratis SMPN 2 Sewon, Bantul: Terjadi Tiga Hari Berturut
Temuan Ulat dan Jangkrik di Menu Makan Gratis SMPN 2 Sewon (foto: canva/bitv)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

YOGYAKARTA - Program Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 2 Sewon, Kabupaten Bantul, menuai sorotan setelah video viral menunjukkan temuan ulat, jangkrik, hingga telur lalat hijau di makanan siswa.

Ironisnya, insiden tak layak konsumsi ini terjadi selama tiga hari berturut-turut.

Kepala Sekolah SMPN 2 Sewon, Susi Daryanti, membenarkan temuan tersebut. Ia menyebutkan, insiden terjadi pada 28 Agustus, 29 Agustus, dan 2 September 2025.

"Memang benar ada temuan ulat, jangkrik pada sayur, dan telur lalat hijau pada lauk, tapi belum sempat dimakan siswa," kata Susi, Rabu (3/9/2025).

Sekolah menerima sekitar 760 porsi makanan MBG setiap harinya. Meski tercatat hanya satu porsi yang tercemar dalam setiap kasus, frekuensi kejadian berulang menjadi perhatian serius.

Pihak sekolah langsung melaporkan insiden ini kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Miri selaku penyedia makanan, serta kepada Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bantul.

"Kami hanya menerima dan membagikan makanan ke siswa. Quality control sepenuhnya wewenang penyedia," tegas Susi.

Dapur MBG Miri Akui Kecolongan, Janji Perketat Pengawasan

Pihak dapur MBG Miri, yang berlokasi di Kalurahan Pendowoharjo, Sewon, mengakui adanya kelalaian.

"Kami sudah berupaya menjalankan SOP sebaik mungkin, tapi masih ada celah hingga terjadi kasus ini. Kami minta maaf," ujar Hafiz Sabiq Sahuri, Asisten Lapangan Dapur MBG Miri.

Dapur tersebut diketahui menyuplai sekitar 3.884 porsi makanan per hari untuk 19 sekolah di wilayah Sewon, termasuk SMPN 2 Sewon. Hafiz menyatakan pihaknya akan memperketat pengawasan bahan baku, proses memasak, hingga distribusi makanan.

"Kejadian ini jadi masukan penting bagi kami. Pengawasan akan diperketat agar kualitas makanan lebih terjamin," pungkasnya.

Kasus ini memicu kekhawatiran publik, khususnya para orang tua siswa. Banyak yang meminta evaluasi menyeluruh terhadap penyedia makanan MBG, termasuk mekanisme uji kelayakan makanan sebelum didistribusikan.

Sementara itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Bantul belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait sanksi atau langkah lanjutan atas insiden ini.*

(km/j006)

Editor
:
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru