BREAKING NEWS
Selasa, 30 September 2025

Kelompok Pemberontak HTS Klaim Kuasai Aleppo, Suriah Tutup Bandara dan Jalur Akses

BITVonline.com - Sabtu, 30 November 2024 15:20 WIB
Kelompok Pemberontak HTS Klaim Kuasai Aleppo, Suriah Tutup Bandara dan Jalur Akses
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SURIAH– Suriah kembali terjebak dalam kancah konflik bersenjata setelah kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang dipimpin oleh militan oposisi, mengklaim telah mencapai jantung kota Aleppo pada Sabtu (30/11/2024). Serangan ini menandakan kembalinya para pemberontak ke kota tersebut setelah hampir satu dekade sejak mereka dipaksa mundur oleh pasukan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

Konflik yang kian memanas ini memaksa otoritas Suriah untuk menutup Bandara Aleppo serta seluruh jalur menuju kota tersebut. Langkah ini diambil untuk mengamankan wilayah dari serangan lebih lanjut yang dilakukan oleh pasukan pemberontak. Peristiwa ini diperkirakan menjadi salah satu titik balik dalam pertempuran yang sudah berlangsung lama di Suriah.

Pemberontak HTS memulai serangan mereka pada Rabu lalu, dan pada Jumat malam, unit operasi yang mendukung serangan ini mengklaim telah menguasai sejumlah kawasan di Aleppo. Serangan ini mengingatkan kembali pada tahun 2016, saat pasukan pemerintah Suriah yang didukung Rusia, Iran, dan milisi Syiah merebut kembali kota itu setelah membombardir dan mengepungnya. Para pemberontak pada saat itu memilih mundur setelah bulan-bulan penuh penderitaan dan kehilangan.

Mustafa Abdul Jaber, seorang komandan dari brigade pemberontak Jaish al-Izza, mengungkapkan bahwa keberhasilan serangan ini dipercepat oleh kurangnya tenaga petempur yang mendukung pasukan Iran di provinsi Aleppo yang lebih luas. Menurut Jaber, sekutu-sekutu Iran di wilayah tersebut sedang menghadapi tekanan yang meningkat, terutama dari serangan-serangan Israel yang terkait dengan perang Gaza yang semakin meluas ke Timur Tengah.

Sumber-sumber pemberontak mengungkapkan bahwa serangan ini dilatarbelakangi oleh intensifikasi serangan udara oleh Rusia dan Suriah terhadap daerah-daerah yang dikuasai pemberontak, terutama di Idlib. Pemberontak HTS menyebutkan bahwa operasi ini juga bertujuan untuk mencegah serangan-serangan lebih lanjut dari militer Suriah terhadap wilayah yang mereka kuasai.

Pemberontakan yang berlangsung selama beberapa hari ini mendapat dukungan dari pihak luar. Menurut sumber intelijen yang memiliki hubungan dengan Turki, pemerintah Turki, yang selama ini memberikan dukungan kepada kelompok pemberontak, dilaporkan telah memberikan “lampu hijau” untuk operasi ini. Meskipun demikian, juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki, Oncu Keceli, menegaskan pada Jumat lalu bahwa Turki berusaha menghindari eskalasi ketidakstabilan lebih lanjut di kawasan tersebut. Keceli juga mengingatkan bahwa serangan-serangan yang terjadi dapat merusak perjanjian de-eskalasi yang telah dicapai sebelumnya.

Aleppo, yang telah lama menjadi pusat pertempuran antara pasukan pemerintah dan kelompok pemberontak, kembali menjadi simbol dari perjuangan yang semakin rumit di Suriah. Kota ini, yang memiliki nilai strategis penting baik secara politik maupun militer, terus menjadi sasaran pertarungan sengit, baik antara pasukan Suriah maupun kelompok pemberontak yang memiliki dukungan internasional. Para pengamat internasional menilai bahwa peristiwa ini dapat memperburuk ketegangan yang sudah berlangsung lama di Suriah, dengan dampak yang dapat meluas ke negara-negara sekitarnya.

Perkembangan terakhir di Aleppo menambah panjang daftar pertempuran di Suriah, yang sudah berlangsung lebih dari satu dekade. Serangan ini tidak hanya menambah daftar korban jiwa, tetapi juga memperburuk penderitaan rakyat Suriah yang sudah terperangkap dalam perang yang tiada akhir.

(JOHANSIRAIT)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru