BREAKING NEWS
Kamis, 25 September 2025

Eks Danjen Kopassus: Geng Solo Harus Disingkirkan dari Kabinet, Ada Dugaan Korupsi

Justin Nova - Kamis, 18 September 2025 10:53 WIB
Eks Danjen Kopassus: Geng Solo Harus Disingkirkan dari Kabinet, Ada Dugaan Korupsi
mantan Danjen Kopassus, Mayjen TNI (Purn.) Soenarko di kanal YouTube Abraham Samad SPEAK UP (foto: youtube)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung
JAKARTA - Mantan Danjen Kopassus, Mayjen TNI (Purn.) Soenarko, melontarkan kritik keras terhadap kelompok yang ia sebut "Geng Solo", yakni lingkaran pengaruh politik era Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang menurutnya masih aktif merusak pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Kritik itu disampaikannya lewat kanal YouTube Abraham Samad SPEAK UP, Selasa (16/9).

Soenarko menilai bahwa pengaruh kelompok tersebut merupakan virus dan kuman berbahaya yang harus segera dibersihkan dari kabinet agar kinerja pemerintahan menjadi kondusif.

Baca Juga:
Ia menyampaikan tuntutan dalam bentuk surat kepada Presiden Prabowo agar segera melakukan reshuffle dan menyingkirkan menteri-menteri yang dianggap loyalis Jokowi.

"Keluarkan itu menteri-menteri yang diduga kuat terlibat korupsi dan masih orang‑orangnya Jokowi, 'Geng Solo'," tegas Soenarko.

Selain itu, Soenarko menyebut Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang dipimpin oleh Kaesang Pangarep (putra Jokowi), sebagai pihak yang paling terang-terangan menyerang Presiden Prabowo dan ia kaitkan sebagai bagian dari "Geng Solo".

Soenarko juga mendesak agar posisi Kapolri Listyo Sigit Prabowo dapat segera diganti, karena menurutnya tidak mengganti Kapolri akan memperkuat dugaan bahwa Presiden Prabowo "tersandera" oleh pengaruh mantan rezim.*

(sr/j006)

Editor
: Justin Nova
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Mahkamah Konstitusi (MK) Menetapkan Babak Akhir Drama Pilpres 2024
Jokowi Dikritik Sejumlah Kampus Ternama, Gibran Sebut Itu Jadi Evaluasi
Roasting Tajam Kiki ke Gibran, Plesetkan APBN Hingga Colek Paspampres
Politikus PDIP Ahok Menghina Bansos Yang Sedang Dilakukan Pemerintah
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru