JAKARTA — Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, menyatakan bahwa adanya berbagai persoalan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan hal yang wajar.
Menurutnya, tidak ada program besar berskala nasional yang berjalan tanpa hambatan, terlebih MBG dijalankan setiap hari di seluruh wilayah Indonesia.
"Semua program ada masalahnya, benar enggak? Kita bikin hajatan saja pasti ada, misalnya hilang sendok, makanan enggak sesuai jumlah orang yang hadir, apalagi ini hajatan nasional dan setiap hari," ujar Habiburokhman dalam Rapat Komisi III DPR RI di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (15/10/2025).
Politikus Partai Gerindra itu menegaskan, kekurangan yang muncul dalam pelaksanaan MBG sebaiknya menjadi bahan evaluasi, bukan alasan untuk menghentikan program.
Ia mengibaratkan penyelenggaraan MBG layaknya hajatan pernikahan yang rumit, namun tetap harus dilaksanakan karena memiliki tujuan mulia.
"Kalau mau nikah itu pasti pusing, resepsi itu seumur hidup sekali ada saja masalah. Apalagi ini setiap hari bikin hajatan yang kayak begini," tambahnya.
Habiburokhman menyatakan, dirinya secara langsung menerima laporan dari masyarakat di daerah pemilihannya, Jakarta Timur, mengenai manfaat nyata dari program MBG.
Ia mengklaim warga, khususnya para ibu, sangat terbantu dalam memenuhi kebutuhan gizi anak-anak mereka.
"Bukan by theory saya ngomong, ini dinyatakan langsung oleh mak-mak yang saya temui. Mereka bilang manfaat MBG luar biasa dalam pemenuhan gizi anak," ungkapnya.
Lebih lanjut, Habiburokhman menyebut belum pernah menerima keluhan yang menolak keberadaan program MBG.
Sebaliknya, mayoritas warga yang ia temui justru berharap program ini terus dilanjutkan dan ditingkatkan.
"Selama masa reses, saya keliling tiap malam. Soal MBG, sebagian besar masyarakat justru bertanya, 'Pak, ini dilanjutkan enggak?' Saya belum pernah menemui satu pun yang menolak program ini," ujarnya.