JAKARTA — Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mendorong agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto dapat terus dipertahankan setidaknya hingga satu dekade ke depan.
Ia menilai program ini tak hanya meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia, tetapi juga menciptakan dampak ekonomi yang luas.
"Menurut saya, MBG harus dipelihara terus. Mungkin paling tidak 10 tahun. Setelah itu, kita evaluasi, mau kita bagaimanakan," kata Luhut dalam acara Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, di Jakarta Selatan, Kamis (16/10/2025).
Luhut menyebut program MBG menciptakan simpul-simpul ekonomi baru di berbagai daerah. Perputaran uang menjadi lebih merata dan membantu menurunkan tingkat kemiskinan.
"MBG menciptakan keseimbangan ekonomi, equality. Ini perlu dijaga," jelasnya.
Ia pun mengingatkan agar pelaksanaan program dijalankan dengan efisien, menyerap anggaran secara optimal, dan membangun ekosistem pendukung yang kuat.
Pemerintah mengalokasikan anggaran jumbo sebesar Rp335 triliun dalam Rancangan APBN 2026 untuk program MBG.
Angka tersebut melonjak drastis sebesar 371,8% dibanding alokasi pada 2025 yang hanya Rp71 triliun.
Dengan target penerima manfaat sebanyak 82,9 juta orang, Badan Gizi Nasional (BGN) diproyeksikan menyalurkan anggaran hingga Rp1,2 triliun setiap hari tahun depan.
"APBN 2026 didorong untuk memenuhi program prioritas, tak hanya untuk pertumbuhan ekonomi tinggi, tetapi juga yang inklusif," ujar Luhut.
Meski demikian, pada 2025, BGN mengembalikan dana Rp70 triliun kepada pemerintah karena dinilai tidak akan terserap maksimal hingga akhir tahun.
Dari total anggaran Rp71 triliun dan dana standby Rp100 triliun, hanya Rp99 triliun yang berhasil terserap.