MEDAN – Program pembinaan kemandirian yang dijalankan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Medan menunjukkan hasil membanggakan.
Selama satu tahun terakhir, berbagai produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hasil karya warga binaan berhasil mencatat angka penjualan yang signifikan, menjadi bukti nyata keberhasilan pola pembinaan produktif di lingkungan pemasyarakatan.
Beragam produk yang dihasilkan warga binaan meliputi sektor konveksi, kerajinan tangan, hingga pengolahan makanan.
Data mencatat, sepanjang tahun ini telah terjual 323 unit tas dan handbag, 1.084 pasang sandal, 212 karya kerajinan tangan, 118 produk konveksi, 10 lukisan, 105 unit meubel, 151 kemasan ikan teri olahan, 61 bungkus aneka keripik, 4.324 buah roti, dan 10.000 keping paving block.
Kepala Rutan Kelas I Medan, Andi Surya, menyampaikan bahwa capaian tersebut merupakan hasil sinergi antara petugas pembinaan, warga binaan, serta dukungan dari berbagai mitra eksternal.
"Kami berkomitmen memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi warga binaan untuk mengasah keterampilan yang produktif. Ini bukan hanya soal pembinaan, tetapi juga tentang menyiapkan mereka agar siap kembali ke masyarakat dengan bekal keahlian yang nyata," ujar Andi dalam keterangannya, Senin (21/10).
Melalui unit kegiatan kerja seperti bengkel pertukangan, dapur roti, konveksi, hingga workshop kerajinan, Rutan Kelas I Medan membimbing warga binaan untuk menghasilkan produk yang memiliki nilai jual dan diminati pasar.
Hasil pembinaan ini juga berkontribusi pada penerimaan negara melalui PNBP sebesar Rp 28.500.000 sepanjang tahun berjalan.
Tak hanya itu, warga binaan yang terlibat dalam proses produksi juga menerima upah berupa premi yang ditabungkan ke rekening masing-masing.
Tabungan tersebut dapat digunakan sebagai modal awal ketika mereka bebas dan kembali ke masyarakat.