BREAKING NEWS
Jumat, 19 Desember 2025

Hutan Primer Indonesia di Ambang Bahaya, Aktivis TRAMP Angkat Suara

gusWedha - Selasa, 09 Desember 2025 13:55 WIB
Hutan Primer Indonesia di Ambang Bahaya, Aktivis TRAMP Angkat Suara
Aktivis pecinta alam dari komunitas Top Ranger and Mountain Pathfinder, Dar Edi Yoga, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kondisi hutan primer di Indonesia yang masih berada pada tahap kritis. (Foto: ist/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA,– Aktivis pecinta alam dari komunitas Top Ranger and Mountain Pathfinder (TRAMP), Dar Edi Yoga, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kondisi hutan primer di Indonesia yang masih berada pada tahap kritis.

Ia menegaskan, penurunan angka deforestasi bersih tidak berarti hutan primer aman.

"Di lapangan, kami melihat sendiri bagaimana hutan yang dulu menjadi ruang hidup flora dan fauna kini berubah menjadi area terbuka yang rapuh. Ketika hutan hilang, bencana datang tanpa bisa dicegah," ujar Dar Edi Yoga, Senin (8/12).

Baca Juga:

Menurut Yoga, ekspansi perkebunan kelapa sawit, penebangan liar, pembakaran hutan, serta pembangunan infrastruktur dan pertambangan masih menjadi penyebab utama hilangnya jutaan hektare hutan alam.

Dampaknya bukan hanya terhadap ekosistem, tetapi juga terhadap masyarakat, yang semakin rentan terhadap banjir bandang, tanah longsor, hingga krisis air bersih.

Aktivis yang juga mendampingi proses edukasi komunitas akar rumput ini menekankan, hilangnya tutupan hutan memicu kerusakan keanekaragaman hayati.

Satwa endemik kehilangan habitat, sementara flora asli hutan primer terancam punah.

"Penurunan deforestasi bersih jangan membuat publik lengah. Hutan adalah paru dan perisai alami Indonesia. Jika kita gagal menjaganya hari ini, kita sedang menyerahkan generasi berikutnya pada krisis yang kita ciptakan sendiri," tegas Yoga.

Komunitas TRAMP, yang aktif dalam pengamatan ekologi, pendakian konservatif, dan aksi pembersihan jalur gunung, siap memperluas kolaborasi dengan masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha.

Tujuannya memastikan upaya perlindungan hutan primer berjalan efektif dan berkelanjutan.

Dar Edi Yoga menutup dengan ajakan agar seluruh pihak memperlakukan hutan bukan sekadar komoditas, tetapi warisan hidup yang wajib dijaga bersama.*

(dh)

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Generasi Muda Aceh Bergerak: 1.000 Bibit Mangrove Ditanam di Lam Pulo!
Lampung Siap Jadi Lumbung Bahan Baku Bioetanol Nasional
Dari Bibit Hingga BUMDes: Dampak Nyata Program TJSL PHM untuk Lingkungan dan Masyarakat
Rayakan 27 Tahun Bank Mandiri, Livin’ Fest 2025 Hadirkan Sinergi Lintas Sektor di Medan
APINDO Gandeng IMO-Indonesia, Langkah Baru Perkuat Komunikasi dan Literasi Ekonomi
Chery Kucurkan Rp5,25 Triliun, Menperin Agus: Indonesia Siap Masuki Era Kendaraan Listrik
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru