BREAKING NEWS
Sabtu, 20 Desember 2025

Pemerhati Lingkungan Minta Bareskrim Selidiki Penyebab Bencana Tapanuli Secara Menyeluruh

Indra Saputra - Kamis, 18 Desember 2025 16:53 WIB
Pemerhati Lingkungan Minta Bareskrim Selidiki Penyebab Bencana Tapanuli Secara Menyeluruh
Dzulfadli Tambunan, pemerhati lingkungan hidup, meminta Bareskrim Polri melakukan penyelidikan secara menyeluruh terhadap bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Tapanuli, khususnya wilayah Tapanuli Tengah. (Foto: ist/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

TAPANULI Dzulfadli Tambunan, pemerhati lingkungan hidup, meminta Bareskrim Polri melakukan penyelidikan secara menyeluruh terhadap bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Tapanuli, khususnya wilayah Tapanuli Tengah.

Ia menekankan penyidik harus menelusuri sumber hulu sungai, bukan hanya fokus pada dampak di hilir, Rabu (17/12/2025).

Dzulfadli menjelaskan bahwa bencana ekologis ini tidak terjadi di satu lokasi saja, melainkan melibatkan beberapa kabupaten.

Baca Juga:

Desa Garoga, Tapanuli Selatan, hanyut diterjang banjir bandang karena gelondongan kayu dari Sungai Muara Sibuntuon dan Sungai Sosopan di Tapanuli Tengah.

"Ini bukan bencana lokal yang hanya menghantam satu desa. Penyidik harus memeriksa semua titik terdampak, termasuk Tukka, Sorkam, dan Badiri. Banjir bandang yang meluluhlantakkan Desa Garoga sebenarnya terkait dengan bencana yang terjadi di Desa Sibiobio dan Muara Sibuntuon," ujar Dzulfadli.

Menurutnya, puluhan ribu kubik kayu hanyut dari Harangan (Hutan Tapanuli) yang berada di atas tiga desa tersebut.

Kayu tersebut terbawa arus sungai hingga ke Desa Garoga dan bahkan sampai ke Kota Sibolga.

Dzulfadli menekankan kawasan hulu sungai, terutama hulu Sungai Muara Sibuntuon dan Sungai Sosopan, harus menjadi fokus pemeriksaan.

Ia juga mengkritisi narasi yang beredar terkait penyebab bencana, termasuk teori chemtrail, yang menurutnya dapat membingungkan publik.

"Penyidik harus menegakkan hukum berdasarkan fakta lapangan, bukan narasi yang menyesatkan," tegas Dzulfadli.

Dzulfadli berharap investigasi ini tidak hanya menyoroti hilir sungai, tetapi menelusuri asal kayu yang terbawa banjir, sekaligus meneliti kawasan hutan negara di kilometer 10 hingga 16.

Permintaan pemerhati lingkungan ini menegaskan pentingnya investigasi komprehensif terhadap bencana ekologis, agar penyebab sesungguhnya terungkap dan mitigasi bencana di masa depan dapat dilakukan secara tepat.*

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
PDI-P Gerak Cepat, Salurkan Rp 3,2 Miliar untuk Korban Banjir di Tiga Provinsi Sumatera
Mentan Beli 40 Ton Cabai Aceh, Agar Pesawat Hercules Pulang ke Jakarta Tak Kosong
Kibarkan Bendera Putih, Warga Aceh Tuntut Pemerintah Tetapkan Banjir Sumatera sebagai Bencana Nasional
BNPB Percepat Penanganan Banjir dan Longsor Tiga Provinsi di Sumatera, Prioritaskan Evakuasi dan Kebutuhan Dasar Warga
Jalan Terputus di Lembah Anai, Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan
Prabowo Tinjau Pengungsi Banjir dan Longsor di Agam, Minta Hunian Sementara Rampung Sebulan
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru