MEDAN – Banjir dan longsor yang melanda 19 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara terus menelan korban.
Berdasarkan data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut per Kamis, 18 Desember 2025 pukul 17.00 WIB, tercatat 367 orang meninggal, 74 hilang, 924 luka-luka, dan 21.202 warga masih mengungsi.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Sumut, Porman Mahulae, menyampaikan Kabupaten Tapanuli Tengah menjadi wilayah terdampak paling parah, dengan 131 orang meninggal, 40 hilang, dan 25 luka-luka.
Kabupaten Tapanuli Selatan mencatat 88 korban meninggal, 30 hilang, dan 835 luka-luka.
Kota Sibolga mengalami 54 korban meninggal dan 61 luka-luka, sedangkan Tapanuli Utara tercatat 36 meninggal, 2 hilang, dan 3 luka-luka.
Selain empat wilayah tersebut, bencana juga melanda 15 kabupaten/kota lain, termasuk Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Mandailing Natal, Langkat, Deli Serdang, Nias, Serdang Bedagai, Asahan, Batubara, Nias Utara, dan Nias Selatan, serta Kota Padangsidimpuan, Medan, Binjai, dan Tebing Tinggi.
Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menegaskan proses pencarian korban hilang masih menghadapi kendala.
"Ada daerah terisolir yang alat berat belum masuk, tapi personel tetap melakukan pencarian," ujarnya.
BPBD Sumut bersama relawan terus berupaya mengevakuasi korban dan membersihkan lokasi terdampak.
Pemerintah daerah mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi banjir susulan mengingat musim hujan masih berlangsung.*
(k/dh)
Editor
: Adam
Banjir dan Longsor Sumut: 367 Tewas, 21 Ribu Warga Masih Mengungsi