BREAKING NEWS
Rabu, 30 Juli 2025

Harga Batu Bara Menguat Seiring Naiknya Harga Gas Alam dan Pengetatan Pasokan Global

BITVonline.com - Rabu, 28 Agustus 2024 04:50 WIB
83 view
Harga Batu Bara Menguat Seiring Naiknya Harga Gas Alam dan Pengetatan Pasokan Global
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BITVONLINE.COM –Pada perdagangan Selasa, 27 Agustus 2024, harga batu bara mengalami kenaikan signifikan, didorong oleh lonjakan harga gas alam dan pengetatan pasokan global. Berdasarkan data dari Barchart, kontrak berjangka batu bara Newcastle untuk pengiriman September 2024 mencatat peningkatan sebesar 1,51 persen secara harian, mencapai USD147,50 per ton. Sementara itu, kontrak batu bara Eropa atau API 2 untuk bulan depan juga menunjukkan kenaikan, dengan harga naik USD1 menjadi USD119,75 per ton di Ice Futures—level tertinggi sejak minggu lalu.

Kenaikan harga ini dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, termasuk ketegangan geopolitik dan masalah pasokan energi. Analis batu bara dari perusahaan perdagangan Eropa menyebutkan bahwa kekhawatiran berkelanjutan mengenai potensi gangguan pasokan akibat konflik Rusia-Ukraina berkontribusi pada kenaikan harga tersebut. Kontrak gas alam TTF Eropa, yang juga melonjak pada Selasa, mencapai level tertinggi dalam satu pekan di EUR38,82 per MWh di ICE Index, menambah ketidakpastian di pasar energi.

Lebih lanjut, pembatasan pasokan dari Rusia, yang terkait dengan kendala logistik antara tambang dan pelabuhan, dinyatakan sebagai faktor signifikan dalam kenaikan harga batu bara. Penurunan ekspor batu bara Rusia, yang diperkirakan akan mencapai level terendah sepanjang tahun ini dengan angka hanya 12,7 juta ton, memperburuk kondisi pasokan global. Meskipun batu bara Rusia telah dikenakan larangan di Eropa sejak Agustus 2022 akibat perang di Ukraina, penurunan ekspor ini masih memiliki dampak besar pada pasokan global dan meningkatkan persaingan untuk mendapatkan bahan baku alternatif.

Baca Juga:

Di sisi lain, persediaan batu bara di empat terminal utama Eropa—Amsterdam, Rotterdam, Antwerp (ARA)—diperkirakan turun sebesar 0,11 juta ton dalam sepekan menjadi hanya 4,4 juta ton, yang merupakan level terendah sejak April 2022. Penurunan ini mencerminkan berkurangnya impor batu bara, yang sebagian disebabkan oleh lemahnya permintaan dari sektor pembangkit listrik dalam beberapa bulan terakhir.

Kenaikan harga batu bara ini menggambarkan dinamika pasar energi yang semakin kompleks, dengan berbagai faktor eksternal dan internal berperan dalam menentukan tren harga komoditas ini. Seiring berlanjutnya ketegangan geopolitik dan ketidakpastian pasokan energi, harga batu bara kemungkinan akan terus mengalami volatilitas, mempengaruhi pasar energi global secara keseluruhan.

Baca Juga:

(N/014)

Tags
komentar
beritaTerbaru