SETIAP hari, jutaan anak kehilangan potensi mereka bahkan sebelum mereka mulai bersekolah. Itu bukanlah tragedi yang jauh, melainkan keadaan darurat global. Malnutrisi ialah salah satu tantangan pembangunan yang paling kritis, tapi sering kali diabaikan pada zaman kita.
Meskipun beberapa kemajuan telah dicapai dalam beberapa tahun terakhir, perjuangan global melawan malnutrisi mengalami stagnasi, terus berdampak pada jutaan orang, terutama di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Konsekuensinya sangat menghancurkan, yakni berupa pertumbuhan terhambat, perkembangan kognitif terganggu dan peningkatan angka kematian. Dari sisi ekonomi, malnutrisi memperburuk kemiskinan dan menghambat pembangunan nasional, terutama bagi kelompok yang paling rentan, yaitu perempuan dan anak-anak. Data dari UNICEF menunjukkan bahwa sekitar 149 juta anak di bawah usia lima tahun mengalami stunting pada 2023 yang berarti mereka mengalami gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis.
Kabar baiknya ialah kita tahu apa yang dapat menyelamatkan nyawa. Dengan meningkatkan intervensi gizi yang berdampak tinggi serta akses terhadap makanan sehat, kita dapat mencegah 6,2 juta kematian anak dan hampir 1 juta kelahiran mati dalam dekade mendatang. Di Indonesia, misalnya, angka stunting berhasil diturunkan dari 31% pada 2018 menjadi 22% pada 2023 berkat kombinasi program intervensi gizi, akses air bersih, pendidikan anak usia dini, serta perlindungan sosial.
Dari sisi ekonomi, urgensi tindakan itu juga sangat jelas. Setiap dolar yang diinvestasikan untuk melawan malnutrisi menghasilkan pengembalian sebesar $23 melalui peningkatan hasil kesehatan dan produktivitas. Bank Dunia memperkirakan bahwa negara-negara dengan tingkat stunting yang tinggi mengalami penurunan potensi PDB hingga 10% akibat rendahnya produktivitas tenaga kerja di masa depan.
INTERVENSI NUTRISI
Pekan lalu, para pemimpin dunia berkumpul di Paris dalam KTT Nutrisi untuk Pertumbuhan yang diselenggarakan oleh Prancis yang menjadikan nutrisi sebagai pusat agenda pembangunan global. Momen penting itu ialah kesempatan untuk menghidupkan kembali perjuangan melawan malnutrisi. Itu merupakan peluang untuk mendorong aksi berani guna mempercepat pengurangan angka malnutrisi secara global. Untuk mencapai tujuan tersebut, kita membutuhkan pendanaan, kemitraan yang kuat, serta fokus yang tajam pada solusi nutrisi berkelanjutan.