BREAKING NEWS
Rabu, 06 Agustus 2025

Makanan Sehat untuk Anak, Ekonomi Sehat untuk Bangsa

Redaksi - Kamis, 03 April 2025 17:08 WIB
345 view
Makanan Sehat untuk Anak, Ekonomi Sehat untuk Bangsa
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Grup Bank Dunia berkomitmen penuh untuk memasukkan tindakan dan hasil terukur dalam semua investasi terkait dengan nutrisi untuk meningkatkan layanan nutrisi esensial, mengintegrasikan nutrisi ke dalam sistem kesehatan dan sektor lainnya, serta memanfaatkan pembiayaan melalui solusi publik dan swasta. Misalnya di Nigeria, proyek yang didukung Bank Dunia telah menyediakan layanan nutrisi berkualitas dan hemat biaya bagi lebih dari 13 juta perempuan, remaja putri, dan anak-anak dalam lima tahun terakhir.

Baca Juga:

Intervensi nutrisi yang hemat biaya juga menjadi jalur penting dalam mencapai tujuan ambisius kami untuk membantu negara-negara menyediakan layanan kesehatan berkualitas dan terjangkau bagi 1,5 miliar orang pada 2030.

Selain itu, Indonesia juga meluncurkan program makan bergizi gratis (MBG) bagi anak-anak sekolah dasar yang diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan, mengurangi stunting, dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi.

Baca Juga:

Program MBG, yang direncanakan oleh pemerintah Indonesia, bertujuan menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah dasar di seluruh Indonesia. Program itu tidak hanya berfokus pada perbaikan gizi anak, tetapi juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan.

Berdasarkan data pemerintah, MBG diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan hingga 5,8% serta menciptakan 1,9 juta lapangan kerja baru, terutama bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pangan.

Program serupa telah berhasil di negara lain. Jepang, misalnya, telah mengimplementasikan program makan siang gratis sejak 1947 yang membantu meningkatkan kesehatan anak dan meningkatkan konsentrasi belajar. Studi menunjukkan bahwa program itu berkontribusi pada penurunan angka kekurangan gizi hingga 30% dalam dua dekade.

Di Brasil, program 'merenda escolar' juga terbukti berhasil mengurangi tingkat malnutrisi dan meningkatkan tingkat kelulusan siswa sekolah dasar sebesar 15% dalam kurun waktu 10 tahun. Sementara itu, di Finlandia, makan siang sekolah gratis yang dimulai sejak 1948 telah membantu negara tersebut mencapai salah satu tingkat kesehatan dan pendidikan terbaik di dunia.

Program MBG di Indonesia akan melibatkan lebih dari 600 ribu sekolah dasar di seluruh negeri dengan target memberikan makanan bergizi gratis kepada lebih dari 40 juta anak. Jika diterapkan dengan baik, program itu dapat membantu menekan angka stunting lebih lanjut mengingat 22% anak di bawah lima tahun di Indonesia masih mengalami masalah pertumbuhan akibat kekurangan gizi. Dengan memberikan makanan bernutrisi di sekolah, anak-anak tidak hanya tumbuh lebih sehat, tetapi juga memiliki konsentrasi belajar yang lebih baik yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Selain dampak kesehatan dan pendidikan, MBG juga diproyeksikan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi bagi sektor pertanian dan UMKM. Dengan peningkatan permintaan bahan makanan berkualitas, petani dan pelaku usaha makanan lokal akan mendapatkan manfaat dari pasar yang lebih luas. Pemerintah memperkirakan bahwa setidaknya 70% dari penyedia makanan dalam program itu akan berasal dari UMKM lokal sehingga mendorong pengembangan ekonomi daerah dan menciptakan lapangan kerja baru.

Implikasi kebijakan dari program tersebut sangat besar. Pertama, perlu adanya koordinasi yang kuat antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta dalam memastikan pasokan makanan yang berkualitas, tepat waktu, serta sesuai dengan kebutuhan gizi anak. Kedua, diperlukan sistem pemantauan dan evaluasi yang ketat untuk memastikan bahwa program itu benar-benar memberikan dampak positif terhadap kesehatan anak dan kesejahteraan ekonomi. Ketiga, investasi dalam infrastruktur penyimpanan dan distribusi pangan harus ditingkatkan untuk mendukung kelancaran implementasi program MBG di daerah terpencil.

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru