BREAKING NEWS
Jumat, 25 April 2025

Selamat Jalan Bapak Kemanusiaan

Redaksi - Rabu, 23 April 2025 07:35 WIB
84 view
Selamat Jalan Bapak Kemanusiaan
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Oleh:Nasaruddin Umar

PAGI itu betul-betul mengesankan. Sekitar pukul 09.00 WIB, di kantor saya menerima tamu dari Vatikan yang membawa surat undangan untuk menghadiri konferensi yang akan diadakan di Vatikan pada September tahun ini. Saya menanyakan kesehatan Paus, ia menjawab getting better, sudah keluar dari rumah sakit dan sudah mulai muncul di ruang publik. Saya mengatakan mudah-mudahan kita masih berjumpa lagi sebegaimana perjumpaan di Masjid Istiqlal pada September tahun lalu.

Alangkah kagetnya saya setelah pukul dua siang mendengar kabar Paus Fransiskus wafat. Saya langsung mengecek ke teman-teman di Katedral Jakarta dan mereka menjawab berita itu benar. Saya langsung mengirim ucapan belasungkawa ke teman-teman di Vatikan.

Baca Juga:

Di dalam surat undangan yang saya terima, saya betul-betul diharapkan datang memenuhi undangan itu karena salah satu pokok bahasan yang akan dibicarakan ialah poin keempat dari Deklarasi Istiqlal tentang penggunaan bahasa agama di dalam melestarikan lingkungan alam semesta. Selama ini bahasa yang digunakan untuk melestarikan lingkungan dan merawat bumi lebih banyak memakai bahasa politik, birokrasi, atau bahasa hukum.

Tanpa menafikan efektivitasnya, ternyata kenyataan lingkungan hidup kita sedang terkuras habis-habisan. Kami berpendapat sama bahwa tidak cukup hanya menggunakan bahasa formal birokrasi. Diperlukan bahasa agama yang mempu menyentuh batin setiap umat beragama untuk menyadari pentingnya memelihara dan melestarikan alam. Jika tidak maka proses kiamat dunia lebih awal sulit dihindari.

Baca Juga:

Kunjungan Paus Fransiskus sebagai pemimpin tertinggi agama Katolik dunia yang berkedudukan di Vatikan ke Indonesia pada 3-6 September 2024 memiliki arti penting. Di antara objek kunjungannya ialah menghadiri dialog antarumat beragama di Masjid Istiqlal, Jakarta, sebagai salah satu masjid terbesar di dunia di negeri yang juga berpenduduk muslim terbesar di dunia. Diharapkan, kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal bisa memberikan penguatan diplomasi agama (religious diplomacy) yang sama-sama menjadi obsesi kedua institusi ini.

Diplomasi agama adalah sebuah pendekatan dalam diplomasi yang melibatkan pemanfaatan agama, nilai-nilai dan bahasa agama, serta komunitas keagamaan untuk mencapai tujuan-tujuan diplomatik dan politik. Diplomasi ini berfokus pada membangun hubungan antarnegara dan antarbangsa dengan menggunakan elemen-elemen agama sebagai sarana untuk menciptakan pemahaman, kerja sama, dan perdamaian dunia yang lebih konstruktif.

Vatikan sebagai pusat gereja Katolik sudah lama terlibat dalam kegiatan religious diplomacy, terutama dalam isu-isu yang berkaitan dengan perdamaian, kemiskinan, dan hak asasi manusia. Di antara contohnya ialah pertemuan bersejarah Paus Fransiskus dan Grand Syekh Al-Azhar, Ahmad al-Tayyeb, di Abu Dhabi pada Februari 2019. Kedua tokoh itu telah memainkan peran penting dalam mempromosikan dialog antaragama dan perdamaian global.

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Mengenal Tanatopraksi dalam Pemakaman Paus Fransiskus: Proses dan Tujuannya
Jokowi dan Utusan Khusus Presiden Prabowo Tiba di Roma untuk Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
Kardinal Suharyo: Konklaf Pemilihan Paus Baru Kemungkinan Dimulai 6 Mei 2025
Jokowi Absen Sidang Esemka dan Isu Ijazah Palsu, Alasan Melayat Paus ke Vatikan
Tangis Menag Nasaruddin Umar Pecah Saat Kenang Paus Fransiskus: “Salah Satu Orang Terbaik di Dunia”
Gereja Katedral Jakarta Gelar Misa Requiem untuk Paus Fransiskus, Dipimpin Duta Besar Vatikan
komentar
beritaTerbaru