BREAKING NEWS
Selasa, 29 Juli 2025

Sekolah Lima Hari di Sumut: Simbol Gagah Kebijakan yang Belum Siap

Redaksi - Sabtu, 07 Juni 2025 07:14 WIB
1.349 view
Sekolah Lima Hari di Sumut: Simbol Gagah Kebijakan yang Belum Siap
Partaonan Harahap, ST.MT
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Reformasi Pendidikan Harus Inklusif dan Bertahap

Tidak dapat dipungkiri bahwa Sumut memang membutuhkan reformasi di bidang pendidikan. Namun, reformasi yang ideal adalah reformasi yang dirancang secara inklusif, melibatkan seluruh pemangku kepentingan, dan berbasis pada data serta kondisi nyata di lapangan.

Baca Juga:

Reformasi bukan hanya tentang mengganti sistem, tetapi tentang membangun sistem yang mampu menjawab tantangan dan kebutuhan yang ada. Sayangnya, kebijakan sekolah lima hari ini terkesan lebih sebagai simbol gagah dari visi kepala daerah, ketimbang sebagai solusi strategis atas problematika pendidikan Sumut.

Dibutuhkan pendekatan bertahap yang memungkinkan adaptasi yang wajar dari seluruh elemen pendidikan. Pemerintah perlu menetapkan pilot project di sekolah-sekolah dengan tingkat kesiapan yang tinggi, lalu mengevaluasi implementasinya secara menyeluruh. Hasil evaluasi ini harus menjadi dasar dalam memformulasikan kebijakan yang lebih luas dan aplikatif.

Baca Juga:

Selain itu, pelatihan guru, penyusunan modul pembelajaran yang sesuai, serta dukungan psikologis bagi siswa juga harus menjadi bagian integral dari proses perubahan sistem pendidikan ini.

Kebijakan pendidikan harus berdiri di atas fondasi kebijaksanaan, bukan sekadar semangat transformasi. Harus ada komitmen untuk mendengarkan suara guru, memahami keterbatasan siswa, dan merespons dinamika masyarakat secara arif.

Di tengah semangat pembaruan yang dicanangkan pemerintah daerah, masyarakat berharap agar kebijakan ini tidak dijadikan ajang unjuk kekuasaan administrative. Melainkan benar-benar diarahkan untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas, inklusif, dan adil.

Waktu akan menjadi saksi: apakah sekolah lima hari di Sumut akan menjadi tonggak kemajuan atau sekadar kebijakan yang tergesa dan tak berjejak. Jika yang terjadi adalah yang terakhir, maka yang terabaikan bukan hanya realitas sekolah, tetapi masa depan generasi penerus Sumut sendiri.*

Penulis adalah Ketua Asosiasi Alumni Teknologi Teladan Medan (AATT), Sekretaris LPCR-PM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumut dan Dosen Fakultas Teknik UMSU

Editor
: Abyadi Siregar
Tags
komentar
beritaTerbaru