Dinamika Politik Golkar Sumut: Ijeck Plt Ketua, Datok Ilhamsyah Mundur
MEDAN Dinamika politik di internal Partai Golkar Sumatera Utara memanas setelah Ketua Umum DPP Golkar, Bahlil Lahadalia, menetapkan Musa
POLITIK
Oleh: Ustadz Nursanjaya Abdullah.
DAKWAH adalah tugas mulia yang diwariskan oleh para nabi kepada umatnya. Ia bukan sekadar aktivitas mengajak kepada kebaikan, tetapi juga wujud cinta kepada manusia agar mereka mengenal Allah, tunduk kepada-Nya, dan hidup dalam petunjuk-Nya. Namun dalam perjalanannya, dakwah tidak selalu disambut dengan pujian dan sambutan hangat. Justru tidak sedikit para dai, ustadz, bahkan orang biasa yang mengajak kepada kebaikan, dihadapkan pada respon sinis, komentar negatif, bahkan hinaan dan pengucilan.
Inilah salah satu dilema terbesar dalam berdakwah: antara mencari ridha Allah atau tenggelam dalam kekhawatiran terhadap tanggapan miring dari manusia.
Allah memerintahkan dalam Al-Qur'an: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik..." (QS. An-Nahl: 125)
Namun, siapa pun yang membaca sejarah dakwah para nabi akan tahu bahwa jalan ini penuh onak dan duri. Nabi Nuh 'alaihissalam dihina oleh kaumnya dan dianggap gila. Nabi Musa 'alaihissalam ditentang oleh Firaun yang zalim. Nabi Muhammad ﷺ pun dicaci, diludahi, bahkan diancam dibunuh karena menyampaikan kebenaran.
Apakah karena mereka berdakwah dengan cara kasar? Tidak. Mereka adalah manusia terbaik, paling lembut, dan penuh kasih sayang. Tapi tetap saja, kebenaran akan selalu diuji, dan para penyampainya tidak selalu disukai.
Dalam menghadapi penolakan dan komentar miring, seorang dai harus terus menguatkan niat dan memurnikan orientasi dakwahnya: mencari ridha Allah, bukan tepuk tangan manusia.
Rasulullah ﷺ bersabda: "Barang siapa mencari keridhaan Allah walau manusia membencinya, maka Allah akan meridhainya dan membuat manusia ridha kepadanya…" (HR. Ibn Hibban)
Artinya, tidak ada yang lebih penting dari penilaian Allah. Ridha manusia tidak bisa menjadi tujuan utama karena ia fana, berubah-ubah, dan sering kali dipenuhi kepentingan pribadi.
Dalam dunia yang serba terbuka seperti hari ini, para pendakwah tak hanya berbicara di mimbar, tapi juga di media sosial. Dan tak jarang, setiap kata yang disampaikan ditanggapi dengan sinisme, seolah dakwah itu identik dengan menghakimi, memecah belah, atau mengganggu kenyamanan.
Lebih menyakitkan lagi jika tanggapan miring itu datang dari sesama muslim, bahkan dari rekan seperjuangan. Di sinilah letak ujian besar seorang dai: apakah ia berhenti karena tekanan manusia, atau tetap melangkah karena keyakinannya pada janji Allah?
Menghindari tanggapan negatif bukan berarti berdakwah harus ditinggalkan. Namun di sisi lain, dakwah juga harus dilakukan dengan hikmah (kebijaksanaan), agar pesan kebenaran sampai tanpa membangkitkan kebencian yang tidak perlu.
MEDAN Dinamika politik di internal Partai Golkar Sumatera Utara memanas setelah Ketua Umum DPP Golkar, Bahlil Lahadalia, menetapkan Musa
POLITIK
TAPANULI TENGAH, SUMATER UTARA Bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan pada akhir November 20
PERISTIWA
MEDAN Masyarakat di Kelurahan Mabar Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, resah akibat praktik pengoplosan gas bersubsidi 3 kilogram
HUKUM DAN KRIMINAL
JAKARTA, Polda Metro Jaya menurunkan 988 personel gabungan untuk mengamankan kegiatan tablig akbar Milad The Jakmania ke28 di Plaza Sel
NASIONAL
JAKARTA Sebuah kebakaran maut melanda rumah di Jalan Lindung, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis malam (18/12/2025). Lima anggota satu ke
PERISTIWA
Oleh Ruben Cornelius.MARI kita mulai dari logika paling dasar, yang bahkan tidak membutuhkan teori kebijakan publik. Jika sebuah wilayah di
OPINI
JAKARTA, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menanggapi kritik atas pernyataannya sebelumnya mengenai bantuan dari Malaysia untuk korba
NASIONAL
BATANGTORU Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, memastikan pemerintah segera membangun hunian tetap bagi warga korban banjir bandang
NASIONAL
JAMBI Kasus penembakan terhadap Aryadi oleh dua anggota Polsek Tebo Ulu, Polres Tebo, hingga tewas masih menyisakan pertanyaan besar. Ke
HUKUM DAN KRIMINAL
JAKARTA Kasus dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo kembali memanas setelah Tifauziah Tyassuma alias dr. Tifa menuding ijazah yang dit
POLITIK