BREAKING NEWS
Senin, 03 November 2025

Kesiapan Indonesia dalam Menghadapi Aliansi Intelijen Global

BITV Admin - Rabu, 29 Oktober 2025 08:48 WIB
Kesiapan Indonesia dalam Menghadapi Aliansi Intelijen Global
Ruben Cornelius Siagian, seorang peneliti, akademisi, dan penulis opini yang aktif dalam bidang kebijakan publik, geopolitik, dan keamanan strategis Indonesia. (foto: Ist/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Forum seperti ASEAN Cybersecurity Cooperation (ACSC) menjadi wadah bagi pertukaran data intelijen, analisis ancaman, dan pembelajaran bersama antarnegara anggota.

Peluang ini dapat dimanfaatkan Indonesia untuk memperkuat posisi strategisnya dengan berperan sebagai inisiator dan fasilitator pertukaran informasi sensitif yang relevan bagi keamanan regional.

Melalui kerja sama tersebut, Indonesia juga dapat mendorong peningkatan kapasitas teknologi dan sumber daya manusia di bidang intelijen digital bagi negara-negara ASEAN yang masih memiliki keterbatasan kemampuan teknis.

Pelatihan, lokakarya, dan pembangunan infrastruktur bersama menjadi langkah konkret yang tidak hanya memperkuat kolaborasi, tetapi juga menumbuhkan rasa saling percaya antaranggota ASEAN dalam menghadapi ancaman siber yang bersifat lintas batas.

Kerja sama ini perlu diimbangi dengan upaya standardisasi protokol keamanan komunikasi dan prosedur koordinasi operasional, agar setiap negara anggota memiliki acuan yang seragam dalam mendeteksi, merespons, dan menanggulangi serangan siber.

Indonesia dapat mengambil peran utama dalam merumuskan standar tersebut, dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip kedaulatan digital dan non-intervensi yang menjadi fondasi hubungan antarnegara di kawasan.

Namun, peluang besar ini juga datang dengan tantangan serius. Indonesia harus memastikan bahwa partisipasinya dalam kerja sama keamanan siber tidak menempatkan negara pada posisi pasif sebagai penerima teknologi dan informasi semata.

Diperlukan kebijakan yang matang, independen, dan berorientasi jangka panjang agar Indonesia dapat berkontribusi secara strategis dalam proses pengambilan keputusan dan arah kebijakan keamanan regional.

Dalam hal ini, pembangunan sistem peringatan dini nasional, penguatan infrastruktur komunikasi yang aman, serta pengembangan kapasitas analisis intelijen digital merupakan langkah fundamental yang tidak dapat ditunda.

Kesimpulan
Kesiapan Indonesia menghadapi aliansi intelijen global bukan hanya soal keamanan nasional, tetapi juga posisi strategis negara dalam peta kekuatan geopolitik digital. Mengandalkan diplomasi intelijen, membangun kemitraan regional yang berimbang, dan memperkuat kapasitas nasional adalah syarat utama agar Indonesia tidak tertinggal dalam era perang informasi.

Jika langkah-langkah ini terlaksana, Indonesia tidak hanya akan mampu mempertahankan kedaulatan digitalnya, tetapi juga menjadi aktor regional yang mampu mempengaruhi arah kebijakan keamanan di Asia Tenggara.

Studi kasus dan pengalaman negara lain menunjukkan bahwa ketidaksiapan di ranah intelijen digital akan menempatkan negara pada posisi rawan dalam persaingan geopolitik modern.*

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Media Baru vs UU ITE: SMSI Bahas Peran Hukum dalam Era Digital
Sumpah Pemuda dan Tantangan Pemuda Zaman Now
Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Desa Hanura: Kepala Desa Ajak Pemuda Berkarya dan Bangun Desa
Pelatih Baru Timnas Indonesia Baru Diumumkan Maret 2026, Ini Alasan PSSI
FEB Universitas Prof. Dr. Moestopo Gelar Webinar Bersama Mekari University, Fokus Pada Transformasi Akuntansi dan Perpajakan Digital
Dugaan Pungli dan Manipulasi Dana BOS di SMK N 1 Muara Batang Toru, GEMMA PETA INDONESIA Tuntut Klarifikasi
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru