BREAKING NEWS
Jumat, 19 Desember 2025

Transformasi Konservasi Badak melalui Penerapan Radionuklida

BITV Admin - Kamis, 18 Desember 2025 13:56 WIB
Transformasi Konservasi Badak melalui Penerapan Radionuklida
Ilustrasi. (foto: Ist/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Oleh: Rindiani Aprillia Cauntesa, S.Si.

DI Afrika, jejak badak yang dulu mudah terlihat di sabana kini semakin jarang. Badak Putih (Ceratotherium simum), yang sebelumnya berjumlah puluhan ribu, kini tersisa sekitar 18.000 ekor, sedangkan Badak Hitam (Diceros bicornis) hanya sekitar 5.000 ekor.

Situasi di Asia bahkan lebih genting; bayangan Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan Badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) kian tersembunyi di balik hutan tropis yang lebat, dengan jumlah masing-masing diperkirakan kurang dari 80 ekor.

Baca Juga:

Populasi kedua spesies ini sangat kecil, terfragmentasi, dan rentan, bahkan di dalam kawasan yang telah ditetapkan sebagai zona perlindungan resmi.

Status dilindungi secara internasional selama puluhan tahun ternyata belum cukup menjadi jaminan keselamatan bagi spesies purba ini.

Di Afrika, cula badak menjadi komoditas 'emas' bagi sindikat kriminal yang bekerja dengan presisi militer, sementara di Asia, ancaman kepunahan mengintai dalam senyap.

Meskipun benteng pertahanan telah dibangun di garis depan, fakta bahwa angka kematian terus terjadi menandakan adanya celah fatal dalam sistem keamanan kita melawan jaringan perdagangan satwa liar global.

Apakah metode yang kita andalkan selama ini sudah usang?

Keterbatasan Konservasi Tradisional

Selama puluhan tahun, konservasi badak mengandalkan strategi konvensional seperti, patroli di taman nasional, pemasangan kamera trap, dan intervensi fisik seperti pemotongan cula (dehorning).

Strategi-strategi ini memang penting untuk menjaga populasi, tapi terbukti memiliki keterbatasan yang serius.

Di Afrika, misalnya, Kruger National Park memiliki patroli bersenjata dan teknologi pengawasan modern, namun sindikat perdagangan cula badak tetap mampu menghindari pengawasan dengan cara-cara canggih, termasuk mengatur perburuan malam hari atau menyusup melalui jalur tersembunyi.

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Kejatisu: PT Ciputraland Tidak Terlibat Korupsi Lahan PTPN I
KPK Tangkap Lima Orang di Banten, OTT Kesembilan Tahun 2025
Rakerda PWI Sumut 2025 Dibuka, Wagub Ingatkan Kebebasan Pers Bukan Tanpa Batas
KUHP Baru Berlaku 2 Januari 2026, Bali Siap Terapkan Hukuman Sosial Berbasis Kearifan Lokal
Medan Siap Terapkan Pidana Kerja Sosial Mulai 2026, Warga Diharapkan Paham Siapa Saja yang Bisa Kena Sanksi
PKS Desak Polisi Usut Tuntas Perampokan di Cilegon yang Menewaskan Anak Kadernya
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru