Dinamika Politik Golkar Sumut: Ijeck Plt Ketua, Datok Ilhamsyah Mundur
MEDAN Dinamika politik di internal Partai Golkar Sumatera Utara memanas setelah Ketua Umum DPP Golkar, Bahlil Lahadalia, menetapkan Musa
POLITIK
Ketika ruang alternatif itu sedang ramai, kita melihat "kenaikan" pada gerakan anak muda. Namun, ketika ruang tersebut kembali dibungkam, disusupi, atau disempitkan, kita melihat 'penurunan'. Padahal energi itu tidak hilang namun hanya melintas ke tempat atau ruang lain.
Naik-turunnya gerakan juga tidak bisa dilepaskan dari kenyataan hidup generasi muda. Survei Indeks Optimisme Masyarakat Indonesia yang dilakukan Good News from Indonesia (GNFI) bersama GoodStats (2025) menunjukkan bahwa generasi muda memiliki tingkat optimisme paling rendah dibandingkan generasi yang lebih tua.
Kondisi ini mencerminkan tekanan ganda yang mereka hadapi, mulai dari ketidakstabilan ekonomi, kompetisi ketat di pasar kerja, hingga ketidakpastian global yang berkepanjangan.
Dalam konteks semacam itu, aktivisme tidak berlangsung di ruang steril tanpa tekanan ekonomi.
Anak muda bergerak di tengah dunia yang penuh ketidakpastian, bahkan lebih rapuh dibandingkan generasi sebelumnya. Banyak dari mereka ingin memperbaiki dunia, tetapi pada saat yang sama harus berjuang membangun hidupnya sendiri.
Ketika sistem tidak memberi kestabilan, aktivisme kerap menjadi kerja emosional yang melelahkan. Kita sering lupa bahwa aktivisme bukan pekerjaan bergaji. Ia adalah kerja eksistensial yang menuntut energi emosional, waktu istirahat yang cukup, dukungan sosial, dan keyakinan bahwa perjuangan ini bermakna.
Dalam kondisi demikian, aktivisme bukan sekadar pilihan moral, tetapi medan konsentrasi emosi.
Karena itu, anak muda bukan tidak peduli namun mereka jenuh. Mereka bukan apatis tapi mereka letih. Letih bertahan hidup, letih menjaga kesehatan mental, dan letih menavigasi dunia yang tak memberi banyak jaminan.
Ketika keletihan ini bertemu dengan represi dan kekecewaan, energi gerakan pun menurun. Dan ketika itu terjadi, kita terlalu cepat menghakimi mereka 'berhenti berjuang', padahal yang mereka lakukan hanyalah kembali menarik napas.
Kondisi gerakan yang tampak menurun ini juga bukan terutama disebabkan oleh apatisme, melainkan oleh kekecewaan terhadap institusi.
Berbagai studi global menunjukkan pola serupa: anak muda tertarik pada politik, tetapi tidak percaya pada lembaga-lembaga yang ada; mereka ingin terlibat, tetapi tidak diberi peran yang bermakna.
Andrea Cornwall (2004) menyebut situasi ini sebagai invited space: ruang partisipasi di mana anak muda diundang ke forum dan konsultasi publik, tetapi lebih sering hadir sebagai dekorasi.
MEDAN Dinamika politik di internal Partai Golkar Sumatera Utara memanas setelah Ketua Umum DPP Golkar, Bahlil Lahadalia, menetapkan Musa
POLITIK
TAPANULI TENGAH, SUMATER UTARA Bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan pada akhir November 20
PERISTIWA
MEDAN Masyarakat di Kelurahan Mabar Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, resah akibat praktik pengoplosan gas bersubsidi 3 kilogram
HUKUM DAN KRIMINAL
JAKARTA, Polda Metro Jaya menurunkan 988 personel gabungan untuk mengamankan kegiatan tablig akbar Milad The Jakmania ke28 di Plaza Sel
NASIONAL
JAKARTA Sebuah kebakaran maut melanda rumah di Jalan Lindung, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis malam (18/12/2025). Lima anggota satu ke
PERISTIWA
Oleh Ruben Cornelius.MARI kita mulai dari logika paling dasar, yang bahkan tidak membutuhkan teori kebijakan publik. Jika sebuah wilayah di
OPINI
JAKARTA, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menanggapi kritik atas pernyataannya sebelumnya mengenai bantuan dari Malaysia untuk korba
NASIONAL
BATANGTORU Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, memastikan pemerintah segera membangun hunian tetap bagi warga korban banjir bandang
NASIONAL
JAMBI Kasus penembakan terhadap Aryadi oleh dua anggota Polsek Tebo Ulu, Polres Tebo, hingga tewas masih menyisakan pertanyaan besar. Ke
HUKUM DAN KRIMINAL
JAKARTA Kasus dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo kembali memanas setelah Tifauziah Tyassuma alias dr. Tifa menuding ijazah yang dit
POLITIK