Dinamika Politik Golkar Sumut: Ijeck Plt Ketua, Datok Ilhamsyah Mundur
MEDAN Dinamika politik di internal Partai Golkar Sumatera Utara memanas setelah Ketua Umum DPP Golkar, Bahlil Lahadalia, menetapkan Musa
POLITIK
Mereka dirayakan, diberi panggung, namun tidak diberi kuasa untuk memutuskan. Pengakuan yang bersifat performatif inilah yang mendorong banyak anak muda kembali membangun ruang alternatifnya sendiri.
Karena itu, banyak gerakan anak muda lahir bukan dari pemberdayaan, melainkan dari eksklusi. Mereka bergerak bukan karena sistem membuka jalan, tetapi karena sistem gagal memenuhi harapan minimum.
Ketika jarak antara suara dan pengaruh semakin lebar, mereka memilih membangun jalur sendiri kadang melalui aksi digital, kadang lewat komunitas solidaritas, dan kadang melalui ledakan aksi jalanan.
Di sisi lain, ada satu kenyataan yang juga perlu dihadapi secara jujur, bahwa energi gerakan anak muda juga tidak selalu bergerak ke arah progresif.
Ia bisa liar, bahkan regresif. Energi yang sama dapat menjadi kekuatan demokrasi, tetapi juga dapat dipakai untuk memperkuat otoritarianisme, nasionalisme sempit, atau menyebarkan disinformasi.
Karena itu, naik-turunnya gerakan anak muda bukan semata fenomena aktivisme demokratis, melainkan juga cermin perebutan imajinasi generasi muda oleh berbagai aktor negara, pasar, hingga kelompok ekstrem.
Gerakan itu naik ketika anak muda menemukan harapan. Ia turun ketika ruang dipersempit, ketika gerakan dibajak, atau ketika sistem tak kunjung berubah. Ia naik kembali ketika ketidakadilan baru memicu kemarahan kolektif, lalu turun lagi ketika kelelahan bertemu kebuntuan. Dalam pola itulah, gerakan anak muda bekerja.
Dalam arti ini, gerakan anak muda menyerupai seismograf yang terus merekam getaran ketegangan dalam masyarakat. Naik-turunnya bukan tanda inkonsistensi, melainkan penanda bahwa retakan dalam sistem demokrasi terus bergerak, meski kerap diabaikan.
Mungkin inilah saatnya kita berhenti bertanya mengapa gerakan anak muda tampak tidak stabil.
Pertanyaannya justru mengapa demokrasi kita tidak memberi stabilitas untuk gerakan itu tumbuh? Sudah saatnya kita berhenti menilai gerakan anak muda dari sudut pandang organisasi formal atau ukuran-ukuran generasi sebelumnya.
Kita perlu memahami bahwa naik-turunnya gerakan tidak menandakan ketidakseriusan, tetapi adalah bagian dari ritme generasi yang hidup dalam ketidakpastian, dalam ruang politik yang menyempit, dan dalam lanskap digital yang bergerak cepat.
Dalam konteks itulah, apa yang kerap disebut sebagai politik musiman anak muda sesungguhnya bukan persoalan semangat yang datang dan pergi. Yang naik-turun bukanlah komitmen mereka, melainkan ruang yang disediakan bagi mereka.
MEDAN Dinamika politik di internal Partai Golkar Sumatera Utara memanas setelah Ketua Umum DPP Golkar, Bahlil Lahadalia, menetapkan Musa
POLITIK
TAPANULI TENGAH, SUMATER UTARA Bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan pada akhir November 20
PERISTIWA
MEDAN Masyarakat di Kelurahan Mabar Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, resah akibat praktik pengoplosan gas bersubsidi 3 kilogram
HUKUM DAN KRIMINAL
JAKARTA, Polda Metro Jaya menurunkan 988 personel gabungan untuk mengamankan kegiatan tablig akbar Milad The Jakmania ke28 di Plaza Sel
NASIONAL
JAKARTA Sebuah kebakaran maut melanda rumah di Jalan Lindung, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis malam (18/12/2025). Lima anggota satu ke
PERISTIWA
Oleh Ruben Cornelius.MARI kita mulai dari logika paling dasar, yang bahkan tidak membutuhkan teori kebijakan publik. Jika sebuah wilayah di
OPINI
JAKARTA, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menanggapi kritik atas pernyataannya sebelumnya mengenai bantuan dari Malaysia untuk korba
NASIONAL
BATANGTORU Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, memastikan pemerintah segera membangun hunian tetap bagi warga korban banjir bandang
NASIONAL
JAMBI Kasus penembakan terhadap Aryadi oleh dua anggota Polsek Tebo Ulu, Polres Tebo, hingga tewas masih menyisakan pertanyaan besar. Ke
HUKUM DAN KRIMINAL
JAKARTA Kasus dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo kembali memanas setelah Tifauziah Tyassuma alias dr. Tifa menuding ijazah yang dit
POLITIK