BREAKING NEWS
Minggu, 05 Oktober 2025

Raja Juli Antoni Respons Pemecatan Jokowi oleh PDI-P: Biarkan Rakyat yang Menilai

BITVonline.com - Senin, 16 Desember 2024 12:06 WIB
Raja Juli Antoni Respons Pemecatan Jokowi oleh PDI-P: Biarkan Rakyat yang Menilai
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni memilih untuk tidak berkomentar panjang mengenai pemecatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Menurutnya, keputusan pemecatan tersebut merupakan hak prerogatif dari PDI-P dan masyarakatlah yang seharusnya menilai langkah tersebut.

“Itu hak PDI-P. Saya enggak mau ikut campur. Biarkan saja rakyat dan publik yang menilai: mana partai rakyat, mana partai perorangan,” ungkap Raja Juli Antoni saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Senin (16/12/2024).Raja Juli menegaskan bahwa dirinya lebih memilih untuk melihat Jokowi sebagai tokoh bangsa, yang lebih luas dan tidak terikat oleh satu partai politik. Ia mengusulkan agar Jokowi tetap dihormati sebagai pemimpin bangsa yang akan mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.”Saya lebih setuju Pak Jokowi jadi tokoh bangsa. Tokoh milik partai-partai yang akan mengawal kesuksesan pemerintahan Prabowo-Gibran,” ujarnya.

Pernyataan ini muncul setelah PDI-P secara resmi memecat Jokowi dari keanggotaan partai. Pemecatan ini diumumkan oleh Ketua DPP Bidang Kehormatan PDI-P, Komarudin Watubun, pada Senin (16/12/2024). Dalam Surat Keputusan (SK) nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024, PDI-P mengungkapkan bahwa pemecatan tersebut dilakukan karena Jokowi tidak mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung partai tersebut, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, pada Pemilu 2024.Komarudin menjelaskan bahwa pemecatan Jokowi dilakukan setelah partai menilai bahwa Presiden ke-7 RI tersebut telah melanggar anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai dengan cara terang-terangan mendukung calon presiden dari partai lain dalam Koalisi Indonesia Maju.“Dengan melawan terang-terangan terhadap keputusan DPP Partai terkait dukungan calon presiden dan wakil presiden pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang diusung oleh PDI-P pada Pemilu 2024,” kata Komarudin, menyampaikan keputusan yang tertuang dalam SK tersebut.

Selain itu, PDI-P juga menilai bahwa Jokowi telah menyalahgunakan kekuasaan untuk mengintervensi Mahkamah Konstitusi (MK). PDI-P menganggap ini sebagai pelanggaran etik dan disiplin yang berat, yang akhirnya memicu keputusan pemecatan tersebut.Pemecatan ini juga mencakup Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Calon Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution yang ikut dipecat dari keanggotaan PDI-P, dalam rangka menegakkan kedisiplinan dan keputusan partai. PDI-P menegaskan bahwa tindakan ini diambil untuk menjaga kredibilitas partai dan memastikan kedewasaan politik.Di sisi lain, meskipun pemecatan ini menyisakan sejumlah polemik, Raja Juli Antoni menilai bahwa Jokowi tetap dapat menjadi figur yang dihormati oleh berbagai partai politik, apalagi dengan posisinya sebagai Presiden yang masih memiliki pengaruh besar dalam politik Indonesia. (JOHANSIRAIT)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru