BREAKING NEWS
Rabu, 18 Juni 2025

Menkes Budi Gunadi Sadikin: Lonjakan Kasus Cuci Darah pada Anak Disebabkan Konsumsi Minuman Manis Berlebihan

BITVonline.com - Selasa, 30 Juli 2024 09:26 WIB
70 view
Menkes Budi Gunadi Sadikin: Lonjakan Kasus Cuci Darah pada Anak Disebabkan Konsumsi Minuman Manis Berlebihan
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Jakarta  –Baru-baru ini, publik dikejutkan dengan berita tentang sejumlah anak yang harus menjalani prosedur cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) akibat penyakit ginjal. Keprihatinan mendalam menyelimuti masyarakat, mengingat bahwa anak-anak yang masih belia harus menjalani perawatan intensif seumur hidup. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pandangannya mengenai penyebab dan solusi atas permasalahan ini.

Edukasi Kesehatan dan Pentingnya Pemeriksaan Dini

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa tingginya angka kasus gagal ginjal pada anak-anak sebagian besar disebabkan oleh kurangnya edukasi mengenai kesehatan ginjal dan gaya hidup sehat. Menurutnya, banyak kasus gagal ginjal baru terdeteksi saat sudah memasuki tahap kronis, yang memerlukan perawatan jangka panjang.

Baca Juga:

“Biasanya kasus gagal ginjal baru muncul saat sudah cukup parah, sehingga pasien harus menjalani cuci darah secara berkala. Padahal, jika dilakukan pemeriksaan dini dan penerapan gaya hidup sehat, kondisi ini bisa dicegah. Beberapa kasus memang disebabkan oleh kelainan ginjal bawaan sejak lahir, namun banyak kasus lain yang sebenarnya bisa dihindari,” ujar Menkes Budi saat ditemui awak media pada Selasa (30/7/2024).

Gaya Hidup dan Konsumsi Gula: Faktor Risiko yang Perlu Diwaspadai

Baca Juga:

Menkes Budi juga menyoroti kebiasaan konsumsi minuman manis yang berlebihan sebagai salah satu faktor risiko utama kerusakan ginjal pada usia muda. Ia mengingatkan bahwa anak-anak saat ini mudah mengakses berbagai minuman manis yang mengandung gula tinggi, yang jika dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan risiko gagal ginjal.

“Anak-anak zaman sekarang cenderung mengonsumsi minuman manis dalam jumlah yang banyak. Ini adalah kebiasaan yang perlu diubah. Orang tua harus lebih proaktif dalam mendidik anak-anak mereka tentang pola makan sehat dan dampak konsumsi gula yang berlebihan,” tegas Menkes Budi.

Kebutuhan Perubahan Perilaku dan Beban pada Sistem Kesehatan

Menkes Budi juga mengungkapkan keprihatinannya terkait beban yang ditimbulkan pada sistem pelayanan kesehatan akibat meningkatnya kasus gagal ginjal, terutama pada anak-anak. Ia menegaskan bahwa penanganan gagal ginjal yang melibatkan prosedur cuci darah tidak akan pernah memadai jika perilaku masyarakat tidak diperbaiki.

“Penanganan medis seperti cuci darah tidak akan pernah cukup jika kita tidak memperbaiki perilaku kita. Perubahan gaya hidup dan pola makan yang lebih sehat harus menjadi prioritas. Jika tidak, kita akan terus menghadapi masalah kesehatan yang dapat membebani sistem pelayanan kesehatan,” ungkap Menkes Budi.

Langkah-langkah Preventif dan Edukasi yang Diperlukan

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan berencana untuk meningkatkan upaya edukasi mengenai kesehatan ginjal dan gaya hidup sehat, khususnya di kalangan orang tua dan anak-anak. Kampanye kesehatan yang menekankan pentingnya pola makan yang seimbang, pemeriksaan kesehatan secara berkala, dan pengurangan konsumsi minuman manis akan menjadi fokus utama.

“Langkah-langkah preventif seperti pemeriksaan dini, edukasi mengenai pola makan sehat, dan pembatasan konsumsi gula harus diperkuat. Kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan informasi ini sampai ke masyarakat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Menkes Budi.

Kesimpulan

Kasus cuci darah pada anak-anak di RSCM menjadi cermin dari perlunya perhatian lebih pada edukasi kesehatan dan perubahan gaya hidup. Dengan pendekatan yang lebih terfokus pada pencegahan dan perubahan perilaku, diharapkan angka kasus gagal ginjal dapat ditekan, dan beban pada sistem kesehatan dapat dikurangi. Keterlibatan aktif orang tua dalam mendidik anak-anak tentang kesehatan, serta penerapan pola makan sehat, menjadi kunci dalam mengatasi permasalahan ini.

(n/014)

Tags
beritaTerkait
Eks Kadisbud DKI Jakarta Didakwa Rugikan Negara Rp 36,3 Miliar dalam Kasus Korupsi
Delegasi Pemerintah Belanda Kunjungi Danau Toba Awali Misi Ekonomi dan Perdagangan
Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara Kasus Suap dan Gratifikasi Rp915 Miliar
Pansus DPRD Deli Serdang Serahkan Temuan Kebocoran PAD Senilai Rp50,9 Miliar ke Kejaksaan Negeri
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut, BMKG Imbau Masyarakat Tetap Tenang
Harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit di Sumut Turun di Bawah Rp 3.300 per Kg
komentar
beritaTerbaru