BREAKING NEWS
Rabu, 30 Juli 2025

Batu Persidangan Huta Siallagan: Jejak Kelam Pengadilan Adat di Tepi Danau Toba

Adelia Syafitri - Rabu, 21 Mei 2025 08:23 WIB
219 view
Batu Persidangan Huta Siallagan: Jejak Kelam Pengadilan Adat di Tepi Danau Toba
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Pelaku diikat di atas meja batu, matanya ditutup kain ulos, lalu diberi makanan yang telah dicampur ramuan khusus oleh dukun guna melemahkan ilmu kebal.

Tubuh pelaku kemudian disayat-sayat menggunakan tongkat panaluan, tongkat sakral Batak yang dihiasi ukiran kepala manusia dan binatang, serta rambut manusia di bagian ujungnya.

Baca Juga:

Setelah darah keluar sebagai tanda hilangnya kekebalan, barulah hukuman pancung dilaksanakan.

Bagian tubuh pelaku akan diperlakukan secara ritual – jantung dan hati konon dimakan raja untuk memperkuat diri, kepala dipajang di gerbang kampung sebagai peringatan, dan tubuhnya dibuang ke Danau Toba selama tujuh hari tujuh malam, di mana rakyat dilarang beraktivitas di danau selama periode tersebut.

Baca Juga:

Penghukuman seperti ini berakhir pada abad ke-19, seiring masuknya agama Kristen ke wilayah Danau Toba melalui misionaris asal Jerman, Ludwig Ingwer Nommensen.

Sejak saat itu, tradisi pengadilan adat berdarah ini pun ditinggalkan.

Kini, Huta Siallagan telah bertransformasi menjadi desa wisata budaya, menyambut wisatawan dengan keramahan dan nilai sejarah yang kuat.

Rumah-rumah adat, situs persidangan, hingga kisah-kisah turun-temurun menjadi bagian dari paket wisata yang memperkaya perjalanan spiritual dan edukatif di Danau Toba.*

(d/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru