Pengembang Wisata Pamah Simelir Keluhkan Investor Tak Libatkan Warga ke Bupati Langkat

LANGKAT -Sejumlah pengembang kawasan wisata Pamah Simelir di Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, mendatangi Bupati Langkat, Syah Afandin.

Kedatangan mereka membahas pengembangan destinasi wisata yang selama ini dianggap belum memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat sekitar.

Ketua Lembaga Pariwisata Simelir, Purnama, menyampaikan keprihatinan atas banyaknya investor yang masuk ke kawasan tersebut namun tidak melibatkan warga lokal. "Banyak investor yang datang, namun tidak melibatkan warga lokal. Mereka hanya memikirkan kepentingan mereka sendiri.

Baca Juga:

• 5 Juni 2025 Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tercoreng Isu Tambang Nikel di Raja Ampat
• Pegiat Lingkungan dan LSM Desak Penegakan Hukum atas Pembalakan Liar dan Kebakaran Hutan di Kaldera Danau Toba

Karena itu kami hadir, untuk menjaga dan memperjuangkan kawasan ini. Mari kita bergandengan tangan demi kemajuan Pamah Simelir," ujar Purnama, Jumat (30/5/2025).

Menanggapi hal tersebut, Bupati Langkat Syah Afandin, yang akrab disapa Ondim, menyatakan dukungannya penuh terhadap inisiatif masyarakat dalam menjadikan Pamah Simelir sebagai destinasi wisata berbasis desa. Ia mendorong agar Lembaga Pariwisata Simelir segera dipermanenkan dan dilegalisasi secara kelembagaan.

Baca Juga:

• Dedi Mulyadi Tanam Pohon di Bekas Hibisc Fantasy: "Aing Serius, Lain Pencitraan!"

"Saya sangat mendukung Pamah Simelir menjadi desa wisata unggulan Kabupaten Langkat. Tapi jangan hanya fokus pada pengelolaan wisatanya saja, ekosistem di kawasan itu juga harus dijaga agar keberlanjutan lingkungan tetap terjamin," kata Ondim.

Bupati juga berharap Lembaga Pariwisata Simelir dapat menjalin koordinasi yang baik dengan dinas atau instansi teknis terkait pariwisata dan melibatkan masyarakat sekitar secara aktif, sehingga manfaat ekonomi dapat dirasakan langsung oleh warga.

"Saya ingin destinasi ini berkembang bukan hanya karena alamnya yang indah, tetapi juga karena pengelolaan yang berbasis komunitas dan berkelanjutan," tambah Ondim.

Langkah ini menjadi awal sinergi antara Pemerintah Kabupaten Langkat dan masyarakat untuk mengembangkan potensi wisata lokal yang tidak hanya mengutamakan nilai ekonomi, tetapi juga pelestarian lingkungan dan kearifan lokal.*

(tb/j006)

5 Juni 2025 Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tercoreng Isu Tambang Nikel di Raja Ampat

Pegiat Lingkungan dan LSM Desak Penegakan Hukum atas Pembalakan Liar dan Kebakaran Hutan di Kaldera Danau Toba

Dedi Mulyadi Tanam Pohon di Bekas Hibisc Fantasy: "Aing Serius, Lain Pencitraan!"