BREAKING NEWS
Selasa, 14 Oktober 2025

Es Puncak Cartenz Diprediksi Habis 2026, Menteri LHK: Alam Tak Bisa Dibohongi

Adelia Syafitri - Senin, 25 Agustus 2025 14:03 WIB
Es Puncak Cartenz Diprediksi Habis 2026, Menteri LHK: Alam Tak Bisa Dibohongi
Puncak Cartenz, Papua Tengah. (foto: tangkapan layar ig pilot_elijah)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

DENPASAR — Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan keprihatinannya terhadap dampak nyata perubahan iklim, salah satunya mencairnya es di Puncak Cartenz, Papua Tengah.

Fenomena tersebut diperkirakan akan menyebabkan hilangnya seluruh tutupan es di puncak tertinggi Indonesia itu pada tahun 2026 mendatang.

Pernyataan itu disampaikan Menteri Hanif saat memberikan sambutan secara virtual dalam Forum Nasional Pekan Iklim Bali 2025 di Denpasar, Senin (25/8).

"Kita lihat bahwa hari ini es yang ada di Puncak Cartenz telah mencair dan diproyeksikan oleh BMKG bahwa tutupan es tersebut akan habis pada tahun 2026," ujar Hanif.

Ia menambahkan, meskipun seluruh negara telah berupaya menurunkan emisi gas rumah kaca, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa perubahan iklim tetap berlangsung secara signifikan.

"Alam tidak bisa dibohongi, dan ia telah melakukan kalibrasinya dengan sangat nyata. Ini menjadi alarm bagi kita semua," lanjutnya.

Menteri Hanif mengungkapkan bahwa pada kunjungan pribadinya ke Puncak Cartenz pada 2023 lalu, tutupan es masih melingkupi lebih dari sepertiga area puncak. Namun kini, es hanya tersisa di relung-relung kecil di antara batuan gunung.

"Saat ini, berdasarkan pantauan, es di puncak itu tinggal menyisakan bagian-bagian kecil. Hal ini menandakan bahwa upaya manusia dalam mengendalikan pemanasan global belum cukup memberikan dampak signifikan," katanya.

Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmen dalam mengatasi krisis iklim.

Dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC), Indonesia menargetkan penurunan emisi karbon hingga 23 persen pada 2035 dan mencapai FOLU Net Sink sebesar 140 juta ton CO₂e pada 2030 serta 304 juta ton CO₂e pada 2050.

Berbagai upaya juga terus dikembangkan, termasuk perdagangan karbon dan penguatan aksi iklim berbasis komunitas sebagai bentuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

Menurut Hanif, pencairan es di Puncak Cartenz hanyalah salah satu dari sekian banyak dampak perubahan iklim yang kini mulai dirasakan secara langsung oleh masyarakat.

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru