JAKARTA – Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, memberikan klarifikasi terkait kritik warganet mengenai kemampuan bahasa Inggris dan gaya public speaking-nya, sekaligus menepis isu bahwa dirinya meminta air galon untuk mandi saat kunjungan kerja (kunker) ke Labuan Bajo.
Widiyanti sempat menjadi sorotan publik setelah tampil dalam acara The Economic Insights 2025 pada Februari lalu. Gaya pidatonya yang terbata-bata dan sering melihat coretan di mimbar dinilai warganet kurang meyakinkan.Bahkan, kemampuan bahasa Inggrisnya pun menjadi bahan kritik meski Menpar Widi menegaskan bahwa dirinya berpengalaman lama menggunakan bahasa Inggris sehari-hari.
"Bagaimana saya saat keluar pertama kali langsung dibicarakan 'Menteri Pariwisata public speaking-nya begitu'. Ya itu kan suatu pengalaman yang dilakukan terus-menerus, saya belajar dari situ," jelas Widiyanti dalam wawancara dengan Helmy Yahya pada kanal YouTube pribadinya, Kamis (25/9/2025). Ia menambahkan, bahasa Inggrisnya tidak ada masalah, mengingat pendidikan dan pengalaman hidupnya di Swiss dan Amerika Serikat.Selain itu, Widiyanti membantah kabar bahwa dirinya meminta air galon untuk mandi selama kunker ke Labuan Bajo. Ia menegaskan selama kunjungan, ia jarang merepotkan staf kementerian karena memiliki staf pribadi yang mengurus keperluan, termasuk pemesanan hotel. "Isu itu hanyalah karangan. Saya tidak berburuk sangka dengan ASN di Kementerian Pariwisata, hubungan kami baik-baik saja," tegasnya.
Profil Menpar Widiyanti sendiri cukup mentereng. Wanita yang akrab disapa Widi ini merupakan putri konglomerat Wiwoho Basuki Tjokronegoro dan mantan sprinter nasional Kartika Basuki. Ia lulus dari Pepperdine University, Amerika Serikat, dan meniti karier di perbankan internasional sebelum beralih ke bisnis agribisnis, pertambangan, properti, dan media. Widiyanti juga aktif di berbagai yayasan sosial dan kesehatan di Indonesia.Dengan klarifikasi ini, Widiyanti berharap publik dapat lebih fokus pada program kerja Kementerian Pariwisata dan bukan pada isu yang menimbulkan kegaduhan.*