
Rocky Gerung Hadir di SMA Plus Efarina, Bupati Simalungun: Ini Momentum Lahirkan Generasi Emas
SIMALUNGUN Bupati Simalungun, Dr. H. Anton Achmad Saragih, bersama Ketua TP PKK Kabupaten Simalungun, Ny. Hj. Darmawati Anton Achmad Sar
Pendidikan
JAKARTA –Kegiatan sepak bola Indonesia kembali menjadi sorotan publik setelah pengusaha sekaligus mantan Duta Besar Indonesia untuk Polandia, Peter Gontha, mengeluarkan kritik tajam terhadap PSSI terkait kehadiran pemain naturalisasi di Timnas Indonesia. Kritik Peter Gontha yang disampaikan melalui media sosial tersebut mendapatkan tanggapan keras dari Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga.
Peter Gontha, yang menjabat sebagai Duta Besar Indonesia di Polandia dari 2014 hingga 2018, mengungkapkan rasa malu atas kondisi Timnas yang, menurutnya, dihuni oleh banyak pemain naturalisasi. Dalam cuitannya, Gontha menyinggung bahwa sebagian besar pemain Timnas saat ini merupakan hasil dari proses naturalisasi, yang dianggapnya merugikan martabat bangsa Indonesia.
Kritik Peter Gontha
Dalam cuitan kontroversialnya, Peter Gontha menuliskan beberapa pertanyaan kritis yang mencerminkan ketidakpuasan terhadap pengelolaan Timnas Indonesia. Beberapa pertanyaan tersebut antara lain:
Apakah Anda cinta PSSI? Apakah Anda cinta bangsa? Apakah Anda malu melihat PSSI dengan sembilan pemain asing yang dinaturalisasi? Apakah kita bangsa besar? Apakah Anda tahu bahwa naturalisasi mereka hanya sementara karena mereka mempunyai dua paspor dan akan melepaskan status WNI setelah tidak lagi bermain di Indonesia? Apakah mereka akan membuang tunjangan sosial mereka di negara asal begitu saja? Apakah menurut Anda tidak lebih baik membina pemain dari usia muda? Apakah tidak lebih baik kalah dengan terhormat daripada menang atau seri dengan cara yang merendahkan martabat bangsa?Peter juga menekankan bahwa ia marah setelah diejek oleh teman asingnya mengenai kondisi sepak bola Indonesia dan berharap pemerintah dapat mengatasi masalah ini dengan serius. “Semoga pemerintahan Pak Prabowo dapat menghilangkan kebohongan dan kepalsuan ini,” tulis Peter dalam cuitannya.
Tanggapan PSSI
Menanggapi kritik tersebut, Arya Sinulingga, Anggota Komite Eksekutif PSSI, memberikan tanggapan yang tegas melalui akun Instagram pribadinya. Arya Sinulingga menyatakan keheranannya terhadap kritik yang dilontarkan Peter Gontha dan menegaskan bahwa pemain naturalisasi yang ada di Timnas Indonesia merupakan bagian dari proses yang sah dan sesuai hukum.
“Kita ini bingung ya ketika timnas kita berjuang hasilnya baik, membawa merah putih, semuanya bersatu rakyatnya mendukung, bisa dilihat tuh antusias rakyat juga besar karena Timnas merah putih kita bisa berkibar,” ujar Arya Sinulingga. “Eh ada aja orang yang berusaha untuk menggembosinya gitu dan dengan isu yang kadang-kadang tidak jelas, kok bisa seperti itu terjadi.”
Arya menjelaskan bahwa pemain-pemain diaspora yang dinaturalisasi memiliki darah Indonesia dan telah melalui proses naturalisasi yang sah. “Mereka itu punya darah Indonesia, bahkan ada bapak atau ibunya itu orang Indonesia asli,” lanjut Arya. “Mereka sudah kita urus sesuai dengan hukum kita, mereka mendapatkan kewarganegaraan kemudian kita daftarkan ke FIFA untuk pindah federasi dari negara asalnya menjadi federasi Indonesia.”
Mengenai pertanyaan soal paspor, Arya Sinulingga menegaskan bahwa para pemain naturalisasi hanya memiliki satu paspor, yaitu Indonesia. Ia juga menyinggung perkembangan pembinaan pemain usia dini yang telah menunjukkan hasil positif, seperti Timnas U-16 yang tampil cemerlang di Bandung dan Timnas U-19 yang menjadi juara AFF.
“Kalau dibilang bahwa masalah pembinaan usia dini, hei lihat Timnas U-16 kita itu gimana kemarin di Bandung, kemudian U-19 kita juara AFF,” ujarnya. “Artinya ini rekreasinya bagus, U-23 kita itu pun sampai ke semifinal bahkan sampai main ke Paris untuk play off Olimpiade.”
Penutup
Kontroversi mengenai pemain naturalisasi dalam Timnas Indonesia menjadi salah satu topik hangat yang mengundang perdebatan. Kritikan dari Peter Gontha menggambarkan ketidakpuasan sebagian pihak terhadap manajemen dan strategi pengembangan sepak bola nasional, sementara tanggapan PSSI berusaha menegaskan bahwa langkah-langkah yang diambil sudah sesuai dengan regulasi dan demi kepentingan tim nasional.
Sebagai penutup, Arya Sinulingga mengajak publik untuk mendukung Timnas Indonesia dan bangga dengan pencapaian yang telah diraih. “Jadi tolong ayo kita bangga dengan timnas kita, bangga dengan merah putih, jangan cari alasan dan mengaburkan sesuatu yang sudah baik bagi bangsa kita,” tutupnya.
(N/014)
SIMALUNGUN Bupati Simalungun, Dr. H. Anton Achmad Saragih, bersama Ketua TP PKK Kabupaten Simalungun, Ny. Hj. Darmawati Anton Achmad Sar
PendidikanPADANGSIDIMPUAN Pemerintah Kota (Pemko) Padangsidimpuan bersama Polres Padangsidimpuan dan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Tapanuli
PemerintahanKAMPUNG TENGAH Kejaksaan Negeri (Kejari) Lampung Tengah tengah menelusuri laporan dugaan pemerasan terhadap sejumlah Aparatur Sipil Nega
Hukum dan KriminalJAKARTA Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akan genap berusia satu tahun pada 20 Oktober 2
PolitikPARAPAT Pengamat politik sekaligus filsuf, Rocky Gerung, kembali melontarkan kritik tajam terhadap kebijakan pemerintah, kali ini menyor
NasionalTAKENGON Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bener Meriah resmi melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda)
PolitikOlehRachmat Jayadikarta SE,.adsenseKELANGKAAN Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan sejumlah provinsi lain d
OpiniJAKARTA Hasil undian cabang olahraga sepak bola putra SEA Games 2025 resmi diumumkan dan langsung menyita perhatian publik. adsenseTim
OlahragaJAKARTA Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mencatat capaian signifikan dalam upaya pembera
Hukum dan KriminalMEDAN Ketua DPW Partai NasDem Sumatera Utara, Iskandar, menerima permintaan maaf dari Kapolda Sumut Irjen Wisnu Hermawan terkait insiden
Hukum dan Kriminal