BREAKING NEWS
Rabu, 15 Oktober 2025

PBNU Tanggapi Serangan Elite PKB,  Yahya Cholil Staquf Sebut Lembaga Dilecehkan

BITVonline.com - Minggu, 28 Juli 2024 07:58 WIB
PBNU Tanggapi Serangan Elite PKB,  Yahya Cholil Staquf Sebut Lembaga Dilecehkan
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA  — Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf secara tegas menanggapi serangan tajam dari elite Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terhadap lembaganya. Dalam jumpa pers di Hotel Bidakara, Jakarta pada Minggu (28/7/2024), Yahya menyatakan bahwa PBNU merasa direndahkan dan disepelekan oleh PKB. Menurutnya, situasi ini memaksa PBNU untuk tidak tinggal diam dan segera mengambil langkah-langkah strategis.

Yahya Cholil Staquf mengungkapkan rasa ketidakpuasan PBNU terhadap serangan yang dinilai sangat tajam dari PKB. “Mereka serang PBNU dengan serangan yang sangat tajam. Ini menjadi persoalan serius bagi kami karena ini berkaitan dengan lembaga yang merasa direndahkan,” ujar Yahya. Serangan tersebut menurutnya telah menimbulkan ketidaknyamanan di kalangan pengurus dan anggota PBNU, yang akhirnya mendorong lembaga untuk bertindak.

Dalam rapat pleno PBNU yang berlangsung sejak Sabtu (27/7/2024), Yahya mengaku menerima banyak keluhan dari peserta yang mendesak agar PBNU segera mencari solusi terkait masalah dengan PKB. “Kami tidak ingin membuat langkah yang tergesa-gesa terkait masalah ini. Oleh karena itu, pleno memberikan mandat kepada dua orang untuk mendalami masalah ini dan memberikan rekomendasi-rekomendasi kepada PBNU,” jelasnya.

Sebagai bagian dari langkah strategis, PBNU mengutus Wakil Rais Aam PBNU, Anwar Iskandar, dan Wakil Ketua Umum PBNU, Amin Said Husni, untuk menyelidiki dan mendalami masalah antara PBNU dan PKB. “Kami memberi waktu kepada mereka untuk bekerja mendalami masalah ini. Selanjutnya, mereka akan memberikan rekomendasi kepada PBNU mengenai langkah-langkah apa yang harus diambil,” tutur Yahya.

Yahya menjelaskan bahwa Anwar Iskandar merupakan salah satu kiai dari generasi awal yang terlibat dalam pendirian PKB. Dengan pertimbangan ini, PBNU berharap Anwar dapat memberikan perspektif yang mendalam mengenai dinamika antara kedua lembaga. Di sisi lain, Amin Said Husni juga dianggap memiliki kapasitas yang relevan karena pernah terlibat langsung dalam proses pendirian PKB.

Yahya juga menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) tidak bisa dianggap eksklusif hanya untuk PKB. “PKB tidak bisa mengklaim bahwa NU hanya untuk PKB saja. Warga NU tersebar di berbagai partai politik, bukan hanya di PKB,” tegas Yahya. Ia menggarisbawahi bahwa NU harus menjaga hubungan yang konstruktif dengan semua kekuatan politik, bukan hanya fokus pada PKB.

“NU juga harus berpikir tentang hubungan dengan semua kekuatan politik yang ada. Ini tidak berarti NU tidak mau berurusan dengan PKB, tetapi NU tidak mau hanya urusi PKB saja,” sambungnya. Hal ini menunjukkan sikap PBNU yang ingin menjaga posisi netral namun tetap konstruktif dalam hubungan politik.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Suleman Tanjung, juga menegaskan bahwa PKB didirikan untuk kepentingan bangsa dan bukan untuk kepentingan pribadi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan keluarganya. “PKB didirikan untuk bangsa, bukan untuk Cak Imin dan keluarganya,” ujar Suleman.

(K/09)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru