BREAKING NEWS
Sabtu, 24 Mei 2025

Penyaluran Beras SPHP Masih Terhambat, Bulog Optimistis Capai Target

BITVonline.com - Senin, 13 Januari 2025 10:06 WIB
387 view
Penyaluran Beras SPHP Masih Terhambat, Bulog Optimistis Capai Target
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Jakarta – Realisasi penyaluran beras Siapa Pangan Harga Pangan (SPHP) masih tergolong rendah, belum mencapai 10% dari target. Pemerintah menargetkan Perum Bulog untuk menyalurkan 1,5 juta ton SPHP hingga akhir tahun 2025, meningkat dari angka tahun 2024 yang tercatat sebesar 1,401 juta ton. Data Bulog menunjukkan, penyaluran SPHP terbesar terjadi di tingkat pengecer (65,7%), diikuti oleh distributor (29,5%), Satgas (3,2%), Pemda (1,2%), dan Sinergi BUMN (0,4%).

Hingga 11 Januari 2025, Bulog melaporkan bahwa penyaluran SPHP baru mencapai 9.367 ton, atau sekitar 6,24% dari target penyaluran bulan Januari yang sebesar 150.000 ton. Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Maino Dwi Hartono, mengungkapkan bahwa rendahnya realisasi penyaluran pada Januari 2025 disebabkan oleh proses verifikasi ulang terhadap mitra penyalur, terutama di tingkat pengecer.

“Setiap tahun Bulog melakukan verifikasi ulang mitra-mitra penyalurnya,” ujarnya setelah menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Jakarta, Senin (13/1/2025). Meskipun demikian, Maino tetap optimistis bahwa target penyaluran untuk Januari dan Februari 2025 dapat tercapai. “Mudah-mudahan, ini baru 10 hari, kita bisa sesuai target, 150.000 ton di Januari dan 150.000 ton di Februari,” kata Maino.

Baca Juga:

Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan Bulog, Epi Sulandari, memprediksi bahwa permintaan beras SPHP akan terus meningkat. DKI Jakarta dan Banten menjadi wilayah dengan penyaluran SPHP terbesar. Epi menjelaskan, penyaluran beras SPHP pada awal tahun menjadi prioritas, mengingat harga beras biasanya mengalami lonjakan pada musim paceklik.

Selain itu, Epi juga menyoroti daerah-daerah dengan harga beras yang cukup tinggi, di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Hal ini disebabkan oleh kendala infrastruktur dan tingginya biaya distribusi di wilayah-wilayah tersebut. “Tetapi kami tetap bekerja sama dengan dinas pangan setempat untuk menyalurkan beras SPHP sampai ke titik-titik yang ditetapkan pemerintah daerah,” tutup Epi.

Baca Juga:

(christie)

Tags
beritaTerkait
Insiden Penusukan di Stasiun Hamburg, 18 Orang Terluka, Tersangka Seorang Perempuan Ditangkap
Perkuat Struktur Pemerintahan, Bupati Tapsel Gus Irawan Lantik 56 Pejabat Administrator dan Pengawas
Opsnal Unit Reskrim Polsek Bangli Intensifkan Pengawasan Malam Hari, Jaga Situasi Kota Tetap Kondusif
Cegah Aksi Kriminalitas, Polres Bangli Intensifkan Patroli Blue Light di Malam Hari
Harga Emas di Pegadaian Kompak Turun, Emas Antam Turun Rp14.000 per Gram
Haru dan Riuh Warnai "Kehadiran" Glenn Fredly di Soundsfest 2025 Jakarta
komentar
beritaTerbaru