
Keterangan Berubah-ubah, Eks Pejabat BBPJN Sumut Dicecar Hakim di Sidang Suap PT DNG
MEDAN Eks Kepala Satuan Kerja I BBPJN Sumut, Dicky Erlangga, berbelit dalam persidangan kasus suap PT Dalihan Natolu Grup.adsenseSidan
Hukum dan Kriminal
JAKARTA-Sebuah gebrakan kontroversial terjadi di panggung politik Indonesia dengan pengumuman Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengenai program makan siang gratis senilai triliunan rupiah. Angka fantastis Rp 253 triliun hingga Rp 400 triliun menciptakan sorotan tajam di tengah dinamika kebutuhan nasional.
Airlangga, dalam konferensi pers Sabtu lalu, mengungkapkan rincian program ini yang membidik balita, siswa sekolah, dan ibu hamil. Namun, pertanyaan menggelayut di balik pemberitaan gemerlap: apakah anggaran sebesar itu benar-benar memberikan manfaat maksimal?
Sejumlah wali murid menyuarakan keresahan mereka terhadap alokasi dana yang dianggap lebih efektif jika dialokasikan untuk transportasi ke sekolah. Nung, seorang wali murid dari Sumedang, menyoroti sulitnya akses transportasi publik bagi anak-anak sekolah di daerahnya, menyampaikan pandangan bahwa menyediakan sarana transportasi lebih bermanfaat daripada makan siang gratis.
Pertanyaan lain yang mencuat adalah kekhawatiran terhadap potensi pemborosan dan risiko korupsi dalam implementasi program ini. Eliana, seorang orang tua, menyoroti kebutuhan mendasar yang diabaikan, seperti harga beras yang tinggi, dan menilai bahwa pemerintah seharusnya lebih fokus pada masalah nyata yang dihadapi rakyat.
Angka yang diumumkan Airlangga mencakup 70,5 juta calon penerima mulai dari balita hingga siswa SMP. Dengan bujet Rp 15.000 per anak, total anggaran yang mencapai Rp 1,06 triliun per hari atau Rp 21,15 triliun per bulan, menciptakan pertanyaan mengenai keseimbangan antara program makan siang gratis dan alokasi dana untuk sektor pendidikan.
Data dari BKKBN menambah kompleksitas dengan 4,8 juta ibu hamil per tahun, membawa pertanyaan lebih lanjut tentang keberlanjutan dan efektivitas program ini. Di tengah debat ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menetapkan target defisit APBN 2025 pada rentang 2,4 hingga 2,8 persen dari GDP, menciptakan tantangan signifikan dalam mencapai keseimbangan keuangan negara.
Sementara kebijakan ini mungkin diumumkan dengan visi kesejahteraan rakyat, risiko dan kompleksitas yang tersembunyi di dalamnya menuntut analisis dan pertimbangan lebih lanjut. Pertanyaannya, apakah program makan siang gratis ini benar-benar jawaban bagi kesejahteraan anak-anak Indonesia ataukah hanya jalan pintas dengan potensi konsekuensi yang mahal?
(KRISNA)
MEDAN Eks Kepala Satuan Kerja I BBPJN Sumut, Dicky Erlangga, berbelit dalam persidangan kasus suap PT Dalihan Natolu Grup.adsenseSidan
Hukum dan KriminalKALIMANTAN TIMUR PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) menunjukkan komitmen kuat terhadap keselamatan operasi hulu migas melalui pen
NasionalKUTACANE Gerak cepat personel Polres Aceh Tenggara patut diapresiasi. adsenseKurang dari dua jam pascakejadian, pelaku tindak pidana p
Hukum dan KriminalMEDAN Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution menyatakan komitmennya dalam mendukung percepatan implementasi Bus Ra
PemerintahanMEDAN Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) melalui Dinas Kesehatan bergerak cepat menangani dugaan keracunan makanan yang
PeristiwaMEDAN Program Universal Health Coverage (UHC) melalui Berobat Gratis Sumut Berkah yang diinisiasi oleh Gubernur Sumatera Utara Muhammad
KesehatanJAKARTA Artis kontroversial Nikita Mirzani membacakan nota pembelaan atau pleidoi dalam sidang kasus dugaan pemerasan dan tindak pidana
EntertainmentJAKARTA Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sebagian permohonan uji materi terhadap Pasal 8 ayat (5) UndangUndang Nomor 11 Tahun 2021
Hukum dan KriminalJAKARTA Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mendorong agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Pres
NasionalJAKARTA Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa rencana pembangunan family office tidak akan menggun
Ekonomi