
Pengunjukrasa Tumpahkan Sampah di Pintu Masuk Kantor Walikota Padangsidimpuan
PADANGSIDIMPUAN Suasana yang sangat berbeda, tampak terlihat di Kantor Walikota Padangsidimpuan, Rabu, 18/06/2025. Satu dam truk sampah
Peristiwa
JAKARTA-Sebuah gebrakan kontroversial terjadi di panggung politik Indonesia dengan pengumuman Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengenai program makan siang gratis senilai triliunan rupiah. Angka fantastis Rp 253 triliun hingga Rp 400 triliun menciptakan sorotan tajam di tengah dinamika kebutuhan nasional.
Airlangga, dalam konferensi pers Sabtu lalu, mengungkapkan rincian program ini yang membidik balita, siswa sekolah, dan ibu hamil. Namun, pertanyaan menggelayut di balik pemberitaan gemerlap: apakah anggaran sebesar itu benar-benar memberikan manfaat maksimal?
Sejumlah wali murid menyuarakan keresahan mereka terhadap alokasi dana yang dianggap lebih efektif jika dialokasikan untuk transportasi ke sekolah. Nung, seorang wali murid dari Sumedang, menyoroti sulitnya akses transportasi publik bagi anak-anak sekolah di daerahnya, menyampaikan pandangan bahwa menyediakan sarana transportasi lebih bermanfaat daripada makan siang gratis.
Baca Juga:
Pertanyaan lain yang mencuat adalah kekhawatiran terhadap potensi pemborosan dan risiko korupsi dalam implementasi program ini. Eliana, seorang orang tua, menyoroti kebutuhan mendasar yang diabaikan, seperti harga beras yang tinggi, dan menilai bahwa pemerintah seharusnya lebih fokus pada masalah nyata yang dihadapi rakyat.
Angka yang diumumkan Airlangga mencakup 70,5 juta calon penerima mulai dari balita hingga siswa SMP. Dengan bujet Rp 15.000 per anak, total anggaran yang mencapai Rp 1,06 triliun per hari atau Rp 21,15 triliun per bulan, menciptakan pertanyaan mengenai keseimbangan antara program makan siang gratis dan alokasi dana untuk sektor pendidikan.
Baca Juga:
Data dari BKKBN menambah kompleksitas dengan 4,8 juta ibu hamil per tahun, membawa pertanyaan lebih lanjut tentang keberlanjutan dan efektivitas program ini. Di tengah debat ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menetapkan target defisit APBN 2025 pada rentang 2,4 hingga 2,8 persen dari GDP, menciptakan tantangan signifikan dalam mencapai keseimbangan keuangan negara.
Sementara kebijakan ini mungkin diumumkan dengan visi kesejahteraan rakyat, risiko dan kompleksitas yang tersembunyi di dalamnya menuntut analisis dan pertimbangan lebih lanjut. Pertanyaannya, apakah program makan siang gratis ini benar-benar jawaban bagi kesejahteraan anak-anak Indonesia ataukah hanya jalan pintas dengan potensi konsekuensi yang mahal?
(KRISNA)
PADANGSIDIMPUAN Suasana yang sangat berbeda, tampak terlihat di Kantor Walikota Padangsidimpuan, Rabu, 18/06/2025. Satu dam truk sampah
PeristiwaNgawi Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mendorong para petani untuk memanfaatkan fasilitas kredit alat dan mesin pertanian (a
Pertanian AgribisnisTOBA Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Toba menunjukkan respon cepat dalam menangani kasus tindak pidana pelarian anak di bawa
PemerintahanMEDAN Tragedi jatuhnya pesawat Air India rute AhmedabadLondon menyisakan duka mendalam bagi dunia penerbangan. Dari 242 penumpang, hanya
PariwisataJAKARTA Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait akhirnya angkat bicara soal pro dan kontra seputar rumah subsidi
PemerintahanTERNATE Jaksa Agung ST Burhanuddin mengeluarkan peringatan keras kepada seluruh jajarannya di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota untu
NasionalSUMBAR Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali mengalami erupsi pada Rabu malam (18/6/2025) sekitar pukul 2009 WIB, memuntahkan abu vulkan
PeristiwaLANGKAT Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) bersama WALHI, BPSKL Wilayah II, Dirjen Gakk
Pertanian AgribisnisJAKARTA Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) tengah menggodok wacana penerapan su
PemerintahanJAKARTA Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mulai menyalurkan langsung tunjangan guru Aparatur Sipil Negara Daerah (ASND) melalui Anggaran Pend
Pemerintahan