BREAKING NEWS
Kamis, 16 Oktober 2025

Ketum PAN Anggap Isi Film Dirty Vote Hanyalah Isu

BITVonline.com - Senin, 12 Februari 2024 08:53 WIB
Ketum PAN Anggap Isi Film Dirty Vote Hanyalah Isu
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (Zulhas), telah memberikan tanggapannya terkait dengan kehebohan yang disebabkan oleh film “Dirty Vote”. Zulhas menganggap isi film tersebut hanya sebatas isu belaka.

“Jangan menyebarkan isu-isu yang beragam, ini tentang kecurangan, ini tentang itu, itu hanya membuat orang resah,” ujar Zulhas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin, 12 Februari 2024.

Meskipun mengaku belum menonton langsung film “Dirty Vote”, Zulhas mengindikasikan bahwa film tersebut membahas tentang dugaan kecurangan dalam Pemilihan Umum 2024. Namun, Zulhas menegaskan bahwa di era teknologi informasi yang berkembang pesat saat ini, kecurangan menjadi lebih sulit untuk dilakukan.

“Rapat yang paling rahasia pun enggan ada rahasia. Jadi, bagaimana bisa ada kecurangan?” ucap Zulkifli.

Dalam konteks masa tenang Pemilu 2024, Zulhas mengajak seluruh pihak untuk menjaga kedamaian dan ketertiban. Ia menegaskan pentingnya menjaga masa tenang dengan baik agar proses pemilu berlangsung dengan lancar.

“Mari kita jaga masa tenang ini dengan baik agar proses pemilu berjalan dengan baik. Semua kandidat sudah berbicara, partai-partai sudah melakukan kampanye, sudah cukup lama. Saya yakin seluruh rakyat Indonesia sudah memiliki pilihan dan keputusan. Kita tunggu saja,” ungkapnya.

Partai Amanat Nasional (PAN) merupakan salah satu partai yang mendukung pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 2, yaitu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Film “Dirty Vote” mengungkap berbagai instrumen kekuasaan yang digunakan untuk memenangkan pemilu dan merusak tatanan demokrasi, dengan Dandhy Dwi Laksono sebagai sutradaranya.

 

(FZ/011)

 

 

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru