BREAKING NEWS
Jumat, 27 Juni 2025

Peringatan Tajam PDI-P: Jokowi Diminta Waspada, Kehilangan Soeharto Sebagai Pelajaran!

BITVonline.com - Jumat, 09 Februari 2024 06:54 WIB
50 view
Peringatan Tajam PDI-P: Jokowi Diminta Waspada, Kehilangan Soeharto Sebagai Pelajaran!
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Komentar Ketua Bidang Kehormatan PDI-P, Komarudin Watubun, terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menciptakan sorotan yang tajam dalam dinamika politik Indonesia. Dalam pernyataannya, Komarudin secara terbuka mengingatkan Jokowi untuk tidak terlalu terlena dengan kekuasaannya dan berhati-hati terhadap lingkungan politiknya, terutama yang terkait dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan dukungan terhadap pasangan Prabowo-Gibran.

Pernyataan tersebut menjadi peringatan keras tentang batas kekuasaan yang harus dipegang oleh seorang pemimpin, dengan menggambarkan kisah peristiwa penurunan Soeharto pada tahun 1998 sebagai contoh nyata. Komarudin menyoroti perubahan sikap orang-orang terdekat Soeharto saat gelombang demonstrasi mahasiswa semakin menguat, yang pada akhirnya mengarah pada turunnya Soeharto dari jabatan presiden.

Dengan demikian, Komarudin menyiratkan bahwa Jokowi harus tetap mempertimbangkan opini masyarakat dan dinamika politik, serta tidak terjebak dalam lingkaran pujian dari pihak-pihak di sekelilingnya. Dia menekankan bahwa dalam politik, loyalitas bisa berubah seiring dengan perubahan keadaan.

Baca Juga:

Pernyataan tersebut juga mencerminkan ketegangan antara PDI-P dan Jokowi, terutama sejak Gibran maju sebagai cawapres Prabowo. Ketidakhadiran Jokowi dalam beberapa kesempatan bersama kader PDI-P, serta ketidakpartisipasinya dalam beberapa acara penting partai, menjadi indikasi dari dinamika politik yang rumit di belakang layar.

Komentar Komarudin menimbulkan pertanyaan tentang masa depan hubungan antara Jokowi dan PDI-P, serta tentang stabilitas koalisi pemerintah ke depannya. Desakan untuk tetap memperhatikan aspirasi masyarakat dan berhati-hati terhadap perubahan politik menjadi pesan penting yang harus dipertimbangkan oleh pemerintah dan para pemimpin politik di Indonesia.

Baca Juga:

Dengan demikian, pernyataan Komarudin tidak hanya menjadi cerminan dari ketegangan politik internal, tetapi juga menggugah pemikiran tentang pentingnya keseimbangan kekuasaan, pertanggungjawaban, dan responsif terhadap aspirasi rakyat dalam menjalankan pemerintahan.

(A/08)

Tags
beritaTerkait
Serah Terima Jabatan Kasi Kamtib Lapas Labuhan Ruku, Haris Damanik Serahkan Tongkat Estafet ke Samuel Joga Marsahala Siregar
KPU RI Sambut Positif Putusan MK Soal Pemisahan Pemilu Nasional dan Daerah
Megawati dan Jokowi Masuk Daftar Undangan HUT ke-79 Bhayangkara di Monas, Akankah Keduanya Hadir?
Pak Mahdi Wakafkan 2.250 Meter Persegi Tanah untuk Pembangunan SMK Unggul Muhammadiyah Aceh
Gubernur Aceh Mualem Surati Presiden Prabowo: Minta Blang Padang Dikembalikan Jadi Tanah Wakaf Masjid Raya
Gubernur Bengkulu Tegaskan Tidak Ada Kelaparan di Pulau Enggano: Isu di Medsos Tidak Akurat
komentar
beritaTerbaru