BREAKING NEWS
Kamis, 19 Juni 2025

Menkes Sebut Banyak Anak Terlambat Bicara Akibat Sering Bermain Medsos

Anak-Anak Terpapar Gangguan Kesehatan Psikomotorik dan Mental karena Penggunaan Gadget Berlebihan
BITVonline.com - Minggu, 02 Februari 2025 12:56 WIB
152 view
Menkes Sebut Banyak Anak Terlambat Bicara Akibat Sering Bermain Medsos
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung
bitvonline.com-Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa banyak anak yang mengalami keterlambatan berbicara atau speech delay akibat sering menghabiskan waktu bermain media sosial (Medsos) dan kurang berinteraksi secara sosial dengan teman-temannya. Pernyataan ini disampaikan Budi dalam konferensi pers yang digelar pada Minggu (2/2/2025) di kompleks Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Jakarta.

"Sesudah kita screening kenapa terlambat bicara? Karena terlampau banyak aktivitasnya itu tidak bermain dengan teman-temannya secara sosial biasa tapi menghabiskan waktunya melihat gadget," ungkap Budi.

Fenomena keterlambatan berbicara pada anak-anak ini, lanjut Budi, terungkap ketika Kementerian Kesehatan mendapatkan banyak laporan dari orangtua yang mencari jasa terapis wicara untuk anak-anak mereka. Dari hasil pengamatan, Kemenkes menyimpulkan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan, terutama dalam bermain Medsos, menimbulkan masalah kesehatan psikomotorik, khususnya dalam perkembangan kemampuan verbal anak.

Baca Juga:

"Akibatnya mereka terlambat untuk bisa bicara dan harus dikirim menemui terapis-terapis wicara," jelas Budi.

Selain dampak terhadap perkembangan bicara, Budi juga menambahkan bahwa paparan media sosial berlebihan pada anak-anak turut memicu gangguan kesehatan mental seperti anxiety disorder (gangguan kecemasan) dan depression disorder (gangguan depresi). Paparan berlebihan terhadap konten di Medsos, menurut Budi, dapat memengaruhi kondisi mental dan emosional anak.

Baca Juga:

"Karena mereka terekspose secara berlebihan ke sosial media sehingga mereka melihat sesuatu yang memengaruhi kondisi jiwanya, kondisi mentalnya," ujar Budi.

Fenomena ini menjadi salah satu alasan mengapa Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), serta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bersama-sama mempercepat penyusunan aturan perlindungan anak di dunia digital, dengan fokus untuk membatasi paparan media sosial pada anak-anak dan meningkatkan literasi digital kepada orang tua.

Melalui regulasi yang sedang disusun, pemerintah berusaha menciptakan ruang digital yang lebih aman bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang dengan sehat, baik secara fisik, psikomotorik, maupun mental.

(kmps/n14)

Editor
: BITVonline.com
Tags
beritaTerkait
Aceh Tanpa Rokok, Mungkinkah?
Penuh Haru dan Tawa, SD Negeri 1 Mendoyo Dauh Tukad Gelar Pentas Seni dan Perpisahan Siswa Kelas VI
Satgas Peduli Anak dan Perempuan Diresmikan, Langkah Serius Pemko Padangsidimpuan Tangani Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
Pemuda Desa Borbor Ditangkap Usai Larikan Remaja ke Pekanbaru
Kuasa Hukum: Dugaan Kriminalisasi Kasus Penelantaran Anak, Polres Simalungun Didesak Gelar Perkara Khusus
Tiga P3mbunuh Bocah Dil4kban di Cilegon Dituntut Hukuman M4t1 oleh Jaksa!
komentar
beritaTerbaru