Benarkah Rosan Roeslani Akan Pimpin Danantara? Ini Kata Todotua Pasaribu

JAKARTA -Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Todotua Pasaribu, menanggapi kabar yang menyebut Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, akan memimpin Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Todotua menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada kepastian mengenai informasi tersebut.

"Sampai saat ini belum ada berita itu. Itu kan masih prediksi-prediksi, gambaran orang saja," ujar Todotua usai menghadiri diskusi tentang hilirisasi sektor kelautan dan perikanan di Jakarta, Jumat (14/2/2025).

Danantara Diresmikan 24 Februari 2025

Todotua juga menanggapi soal investasi awal Danantara yang disebut mencapai 20 miliar dolar AS atau setara dengan sekitar Rp 325,8 triliun (asumsi kurs Rp 16.290). Menurutnya, jumlah tersebut belum ideal, namun Danantara masih dalam tahap awal dan diharapkan akan berkembang lebih lanjut setelah resmi diluncurkan.

"Kan Danantara ini baru mau dirilis. Tetapi dengan adanya RUU BUMN kemarin, sudah ada landasannya. Setelah peluncuran, baru kita bekerja," jelasnya.

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah mengumumkan bahwa BPI Danantara akan resmi diluncurkan pada 24 Februari 2025. Pengumuman tersebut disampaikan dalam pidatonya secara daring di World Governments Summit 2025. Prabowo menegaskan bahwa Danantara akan menjadi badan pengelola investasi baru yang bertujuan untuk mendukung investasi dan hilirisasi industri di Indonesia.

Polemik Kepemimpinan Danantara

Sementara itu, Wakil Kepala BP Danantara, Kaharuddin Djenod, juga menanggapi spekulasi terkait nama Pandu Sjahrir dan Rosan Roeslani yang disebut-sebut akan memimpin lembaga tersebut. Ia menegaskan bahwa kepastian mengenai siapa yang akan menjadi pimpinan Danantara sepenuhnya merupakan kewenangan Presiden Prabowo.

"Itu nanti Presiden ya. Itu nanti diumumkan Presiden," ujar Kaharuddin usai menghadiri acara Kadin Indonesia di Jakarta, Rabu (12/2/2025).

Danantara Kelola Aset 900 Miliar Dolar AS

Dalam forum World Governments Summit 2025, Prabowo menyampaikan bahwa pemerintah tengah mempersiapkan peluncuran Danantara dengan rencana pengelolaan aset senilai 900 miliar dolar AS. Dana investasi awal yang disiapkan tahun ini mencapai 20 miliar dolar AS.

"Kami berencana memulai sekitar 15 hingga 20 proyek bernilai miliaran dolar yang akan menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi negara," ujar Prabowo.

Lebih lanjut, Presiden menegaskan bahwa Danantara akan menginvestasikan sumber daya alam dan aset negara untuk mendorong proyek-proyek strategis yang berkelanjutan. Beberapa sektor yang menjadi fokus utama Danantara mencakup energi terbarukan, pengembangan industri manufaktur, hilirisasi, serta ketahanan pangan.

"Seluruh proyek ini akan berkontribusi dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen," pungkasnya.

(km/a)