Jokowi Sebut Prabowo sebagai Presiden Terkuat di Dunia, Ini Alasannya

JAWA BARAT -Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menyebut Prabowo Subianto sebagai presiden terkuat di dunia. Pernyataan ini disampaikan dalam pidatonya saat menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Partai Gerindra di Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (15/2).

Jokowi menilai bahwa Prabowo memiliki tingkat dukungan yang luar biasa dari rakyat maupun parlemen. Ia membandingkan hasil survei kepuasan publik pada 100 hari awal pemerintahannya dengan Prabowo. Menurutnya, saat ia pertama kali menjabat sebagai presiden, tingkat kepuasan publik hanya berada di angka 62 persen. Sementara itu, Prabowo berhasil meraih kepuasan publik sebesar 80,9 persen.

Dukungan Parlemen Kuat, Kritik Minim

Selain dukungan publik yang besar, Jokowi juga menyoroti tingginya dukungan politik terhadap Prabowo di parlemen. Ia menyebut bahwa dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terhadap Prabowo mencapai lebih dari 80 persen.

"Dukungan dari parlemen juga di atas 80 persen. Artinya apa? Dukungan rakyat sangat kuat sekali, dukungan politik dari parlemen sangat kuat sekali," ujar Jokowi.

Jokowi bahkan menegaskan bahwa tidak ada presiden di dunia saat ini yang memiliki dukungan sekuat Prabowo. Ia menantang publik untuk mengecek seluruh kepala negara di dunia dan melihat apakah ada yang memiliki tingkat dukungan serupa.

"Coba cek seluruh presiden yang ada di dunia sekarang, ini enggak ada yang sekuat Bapak Prabowo," katanya.

Menariknya, Jokowi menilai bahwa minimnya kritik yang diterima Prabowo justru menjadi bukti lain dari kuatnya posisinya sebagai presiden. Ia menyindir bahwa kritik yang selama ini muncul justru lebih banyak diarahkan kepadanya dibandingkan kepada Prabowo.

"Dikit-dikit yang salah Jokowi, dikit-dikit yang salah Jokowi. Coba sekali-sekali nyalahin Pak Prabowo, enggak berani. Karena kepemimpinan dan determinasi Pak Prabowo sangat teruji," ungkapnya.

Prabowo Menang dengan Dukungan Besar

Pada Pemilihan Umum (Pemilu) Februari 2024, Prabowo berhasil mengantongi kemenangan dengan memperoleh 58,6 persen suara atau lebih dari 96 juta suara. Ia berpasangan dengan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dan diusung oleh 10 partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Beberapa partai besar yang mendukung Prabowo adalah Partai Gerindra dan Partai Golkar, yang juga masuk dalam tiga besar perolehan suara terbanyak dalam pemilu legislatif. Dengan dominasi ini, Prabowo mendapatkan dukungan mayoritas di parlemen, memperkuat jalannya pemerintahan ke depan.

Jokowi Tunduk pada "Panglima Tertinggi"

Jokowi hadir sebagai tamu dalam acara HUT Gerindra. Dalam pidatonya, ia mengungkapkan bahwa sebenarnya ia enggan untuk berbicara di depan publik. Namun, karena permintaan tersebut berasal dari Prabowo, ia tak dapat menolaknya.

"Karena yang meminta Panglima Tertinggi, saya sampaikan: Siap Pak!," ujar Jokowi, yang disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.

Pernyataan Jokowi dalam acara ini semakin memperjelas dukungannya terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran. Dengan kombinasi dukungan kuat dari rakyat dan parlemen, Prabowo diharapkan dapat menjalankan kepemimpinannya dengan stabilitas politik yang tinggi.

(cn/a)