Mantan Kader PDIP Sudarsono Sujud Syukur dan Kirim Karangan Bunga untuk KPK Terkait Kasus Hasto Kristiyanto

JAKARTA -Mantan kader PDI Perjuangan asal Kabupaten Pemalang, Sudarsono, melakukan aksi sujud syukur di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin, 17 Februari 2025. Ia juga mengirimkan karangan bunga sebagai bentuk dukungan kepada KPK untuk memproses hukum Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto.

Aksi ini dilakukannya sebagai bentuk rasa syukur karena Hasto Kristiyanto, yang juga menjadi target kritik Sudarsono, tidak berhasil mendapatkan keputusan yang menguntungkan dalam upaya hukum praperadilan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Putusan praperadilan yang dibacakan pada Kamis, 13 Februari 2025, menyatakan permohonan Hasto ditolak karena dianggap kabur dan tidak jelas.

Sudarsono, yang sebelumnya dipecat oleh Hasto pada Januari 2025 sebagai Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Ideologi PDIP DPC Kabupaten Pemalang, mengungkapkan kekesalannya terhadap Hasto yang dianggap sering mengeluarkan pernyataan merugikan partai. Menurut Sudarsono, tindakan Hasto harus dipertanggungjawabkan, dan dirinya berharap agar Hasto mengikuti proses hukum yang ada.

Baca Juga:

• Ketua DPP PDIP: Terlalu Berlebihan Jika Bendera One Piece Dianggap Tindakan Makar
• Pengamat: Sikap PDI-P Jadi Penyeimbang Prabowo Tak Akan Segarang Era SBY

"Saya ingin sujud syukur di depan KPK agar proses hukum terhadap Hasto segera diselesaikan dengan baik, sehingga bangsa ini tidak disibukkan dengan masalah Hasto. Hasto, taatilah ketentuan hukum yang ada," kata Sudarsono saat berorasi di depan KPK.

Sudarsono juga mengingatkan bahwa negara Indonesia bukan hanya milik PDIP dan meminta agar Hasto tidak mempermainkan nasib bangsa dan kondisi masyarakat dengan tindakan yang merugikan.

Baca Juga:

• Andreas Pareira: PDIP Dukung Pemerintah Tanpa Harus Gabung Kabinet
• Kejagung Sita 5 Mobil Mewah Milik Tersangka Korupsi Minyak Pertamina, M Riza Chalid

Dalam kesempatan itu, Sudarsono turut mengungkapkan kegembiraannya atas penolakan permohonan praperadilan Hasto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang dinilai kabur dan tidak jelas.

(gn/n14)