BREAKING NEWS
Senin, 28 Juli 2025

29 Siswa SD di Sumba Timur Diduga Keracunan Makanan Program Makan Bergizi Gratis

Redaksi - Rabu, 19 Februari 2025 21:18 WIB
531 view
29 Siswa SD di Sumba Timur Diduga Keracunan Makanan Program Makan Bergizi Gratis
Ilustrasi
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SUMBA TIMUR -Sebanyak 29 siswa Sekolah Dasar (SD) Katolik Andaluri, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), diduga mengalami keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT, Komisaris Besar Polisi Hendry Novika Chandra, mengatakan bahwa pihak kepolisian telah bergerak cepat ke lokasi kejadian pada Selasa (18/2/2025) pukul 12.00 Wita. "Polres Sumba Timur langsung berkoordinasi dengan petugas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Waingapu untuk memberikan pertolongan pertama kepada murid yang terdampak," kata Hendry, Rabu (19/2/2025).

Gejala Dugaan KeracunanSejumlah siswa mengalami gejala seperti mual, muntah, pusing, dan sakit perut setelah menyantap makanan yang disediakan dalam program MBG. Berdasarkan keterangan pihak sekolah, beberapa siswa mengeluhkan bahwa makanan yang mereka konsumsi terasa basi dan tidak enak. Awalnya hanya beberapa siswa yang merasa tidak nyaman, tetapi kemudian jumlah yang mengalami gejala bertambah.

Baca Juga:

Petugas puskesmas segera merawat para siswa di sekolah hingga kondisi mereka kembali normal. Setelah mendapatkan perawatan, para siswa diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.

Penyelidikan dan Uji LaboratoriumPolres Sumba Timur bersama Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Sumba Timur telah mengambil sampel makanan yang dikonsumsi para siswa untuk diperiksa lebih lanjut. "Saat ini, sampel tersebut telah dikirim ke BPOM Provinsi NTT di Kupang untuk uji laboratorium. Penyelidikan masih berlangsung, dan kami akan memberikan informasi lebih lanjut sesuai hasil pemeriksaan," ujar Hendry.

Baca Juga:

Program Makan Bergizi Gratis merupakan inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan gizi siswa sekolah. Insiden ini menimbulkan kekhawatiran dan perhatian lebih terhadap kualitas makanan yang disediakan dalam program tersebut.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya orang tua siswa, untuk tetap tenang dan menunggu hasil investigasi lebih lanjut.

(km/a)

Editor
: Redaksi
Tags
komentar
beritaTerbaru