"Penandatanganan perjanjian kerja sama ini memberikan kepastian hukum bagi pelaku usaha dan memperkuat komitmen bersama dalam memulai pembangunan ibu kota Indonesia pada 2025," kata Basuki. Dia menambahkan bahwa kelima investor yang terlibat adalah PT Balikpapan Ready Mix Nusantara, PT Berkah Bersinar Abadi, PT Brantas Abipraya (Persero), PT Puri Persada Lampung, dan Universitas Negeri Surabaya.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono juga menyatakan bahwa investasi swasta terus mengalir untuk membangun Kota Nusantara, dan para investor dapat langsung memulai pembangunan. "Kerja sama ini juga bagian dari penjajakan minat pasar terkait proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) di sektor perumahan," tambah Agung.
Percepatan pembangunan Kota Nusantara sejalan dengan arahan Presiden untuk melibatkan lebih banyak sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur di ibu kota baru. Selain itu, hal ini juga mendukung ketentuan dalam Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Nomor 6 Tahun 2022.