Masjid Raya Al-Mashun Medan: Lebih dari Sekadar Tempat Ibadah, Menjadi Pusat Penyebaran Ilmu Agama Islam

MEDAN -Masjid Raya Al-Mashun Medan, yang kini berusia lebih dari 110 tahun, tak hanya menjadi tempat ibadah umat Islam, tetapi juga merupakan pusat penyebaran ilmu agama Islam di Kota Medan.

Masjid yang dibangun pada tahun 1906 dan diresmikan pada 1909 ini, didirikan oleh Sultan Deli ke-9, Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah.

Baca Juga:

• Menteri Kebudayaan: Istana Maimun Layak Jadi Cagar Budaya Nasional
• Sultan Deli Gugat BPN, PTPN 1, dan Perusahaan Properti atas Penguasaan Tanah Milik Kesultanan Deli

Menurut Hamdan, pengurus Masjid Raya Medan, masjid yang didirikan oleh Kesultanan Deli ini tidak hanya memiliki fungsi sebagai tempat salat, tetapi juga sebagai wadah untuk pendidikan agama.

"Tujuan utama pembangunan masjid ini adalah sebagai tempat ibadah, tetapi yang tak kalah penting, masjid ini juga dibangun sebagai pusat pendidikan agama Islam," ujarnya.

Baca Juga:

• Viral di Media Sosial, Masjid Ar-Rohman Pangandaran Dikenal dengan Kubah Baret Bintang Empat yang Unik

Selain mendirikan masjid, Sultan Deli juga menyiapkan ulama dan guru-guru agama untuk mengajar di masjid ini, dengan harapan umat Islam dapat memahami agama mereka dan mempraktikkannya dengan benar.

Masjid Raya Al-Mashun juga menjadi ikon wisata religi yang memikat.

Menteri Kebudayaan: Istana Maimun Layak Jadi Cagar Budaya Nasional

Sultan Deli Gugat BPN, PTPN 1, dan Perusahaan Properti atas Penguasaan Tanah Milik Kesultanan Deli

Viral di Media Sosial, Masjid Ar-Rohman Pangandaran Dikenal dengan Kubah Baret Bintang Empat yang Unik