BINJAI -Wakil Wali Kota Binjai, Hasanul Jihadi, atau yang akrab disapa Jiji, melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di RSUD Djoelham pada Rabu (12/3/2025).
Sidak ini dilakukan setelah banyaknya laporan mengenai buruknya pelayanan dan fasilitas di rumah sakit milik pemerintah tersebut.
Dalam sidak tersebut, Jiji didampingi oleh Inspektorat, Eka Edi Saputra, serta Plt Direktur RSUD Djoelham, dr. Romy Ananda Lukman. Mereka berkeliling untuk memeriksa kondisi fasilitas mulai dari IGD, ruang rawat inap pasien, hingga ruang cuci darah.
"Ini AC-nya rusak? Gimana sih dok orang sakit kalau kayak gini, diperhatikan sedikit lah dok," kata Jiji dengan nada kesal.
"Orang sakit jadi makin sakit kalau panas kayak gini. Standarnya sih bagaimana sebenarnya pak?" tanya Jiji kepada Plt Direktur RSUD Djoelham.
Jiji juga menemukan fasilitas lain yang tidak memadai, seperti wastafel yang rusak dan kamar mandi yang kurang bersih. "Kurang bersih ini pak. Air juga panas," keluh Jiji.
Menurut penjelasan pihak rumah sakit, air panas disebabkan oleh fiber penampung air yang terpapar sinar matahari.
Meskipun demikian, Jiji tetap mendapat laporan positif mengenai pelayanan di ruang cuci darah, di mana pasien mengaku puas dengan perawatan yang diberikan.
"Gimana pelayanannya pak, gak ada yang aneh-aneh pak? Betul pak? Nanti karena ada saya bapak takut," tanya Jiji kepada salah satu pasien. Para pasien cuci darah pun mengungkapkan bahwa mereka mendapat pelayanan yang baik.
Dalam kesempatan tersebut, Jiji menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin ada yang "buang badan" dalam menyelesaikan masalah pelayanan di RSUD Djoelham.
"Kita gak mau ada saling buang badan, cukup Marteen Paes kiper Timnas Indonesia yang buang badan, kita semua harus pasang badan," ujar Jiji.
Jiji berharap seluruh pihak terkait, termasuk Dinas Kesehatan, Inspektorat, dan RSUD Djoelham, bersama-sama bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat.
"Kami akan terus memperbaiki kondisi yang ada, agar pelayanan di RSUD Djoelham bisa lebih baik," tegas Jiji.
Sebelumnya, RSUD Djoelham sempat menjadi sorotan setelah insiden meninggalnya seorang pasien bernama R Br Ketaren (75) saat menjalani cuci darah.
Anak korban mengungkapkan ketidakpuasan terhadap pelayanan, setelah mesin cuci darah berbunyi alarm dan muncul tulisan "No Water" sebelum ibunya meninggal dunia.
Hal ini pun dilaporkan ke DPRD Binjai dan Inspektorat untuk segera ditindaklanjuti.