DPRD Pematangsiantar Siapkan Solusi Atasi Banjir di Simpang Viyata Yudha dengan Pembangunan Gorong-Gorong

PEMATANG SIANTAR -Anggota Komisi III DPRD Kota Pematangsiantar, Chairuddin Lubis (CL), mengungkapkan bahwa pihaknya telah mendengar keluhan terkait banjir yang terjadi di Simpang Viyata Yudha, Jalan Sisingamangaraja, usai hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah setempat merencanakan pembangunan gorong-gorong besar dan pelebaran saluran drainase di kawasan tersebut.

Chairuddin menjelaskan, solusi ini bertujuan untuk mengantisipasi limpahan air dari jalan di atas, yaitu Jalan Viyata Yudha, yang seringkali menjadi pemicu terjadinya banjir di kawasan itu, khususnya di Kecamatan Siantar Sitalasari.

"Tahun ini, saluran drainase atau parit akan dilebarkan dan akan dibangun gorong-gorong untuk mengatasi banjir," ujar Chairuddin yang ditemui di rumah dinas Wakil Wali Kota pada Selasa (8/4/2025).

Politisi dari Partai Gerindra ini juga menyebutkan bahwa anggaran untuk proyek tersebut sudah tersedia di APBD 2025.

Chairuddin mengungkapkan bahwa dirinya telah turun langsung ke lokasi yang sering dilanda banjir untuk melihat secara langsung akar permasalahan, seperti saluran drainase yang terlalu sempit dan keberadaan sungai yang terhalang oleh benda-benda seperti keramba besi.

Selain perbaikan saluran drainase, Chairuddin juga menjelaskan bahwa kondisi sungai yang terletak di belakang Kantor Camat Siantar Barat perlu dibersihkan, karena keberadaan keramba besi yang menghalangi aliran air menjadi salah satu penyebab banjir yang terjadi.

Kepala Bidang Pengairan dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Pematangsiantar, Ganda Robinsar Damanik, menambahkan bahwa lokasi tersebut memang menjadi langganan banjir yang sering mengganggu akses jalan.

"Saluran drainase yang ada hanya mampu menampung debit air dalam skala kecil, dan saat hujan deras, air tidak mengalir dengan baik," ujar Ganda.

Pekerjaan perbaikan di lokasi tersebut, lanjutnya, mencakup dua hal, yaitu perbaikan jalan dan saluran parit. Ganda menyebutkan, kedua pekerjaan ini harus dilakukan bersamaan agar penanganan masalah banjir bisa maksimal.

Mengingat Jalan Sisingamangaraja berstatus jalan nasional, penanganan banjir ini membutuhkan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Resimen Induk Komando Daerah Militer (Rindam) I/BB dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumut.

"Perlu koordinasi dengan Ditjen Bina Marga BBPJN Sumut sebagai pemilik kewenangan atas jalan nasional ini.