BREAKING NEWS
Senin, 21 Juli 2025

Wabup Madina: Pengerukan Irigasi di Hutabargot Masih Bersifat Sementara, Solusi Komprehensif Segera Dilakukan

Mora Siregar - Sabtu, 19 Juli 2025 13:19 WIB
78 view
Wabup Madina: Pengerukan Irigasi di Hutabargot Masih Bersifat Sementara, Solusi Komprehensif Segera Dilakukan
Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution meninjau langsung kondisi jaringan irigasi di Kecamatan Hutabargot, Jumat (18/7). (foto: Mora Siregar/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MANDAILING NATAL — Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) Atika Azmi Utammi Nasution meninjau langsung kondisi jaringan irigasi di Kecamatan Hutabargot yang baru-baru ini dilakukan pengerukan sedimen.

Dalam kunjungannya, Wabup menegaskan bahwa pekerjaan tersebut masih merupakan penanganan sementara, sembari menunggu langkah komprehensif yang tengah disiapkan pemerintah daerah.

"Penanganan menyeluruh masih terkendala pada ketersediaan alat berat yang sesuai. Saat ini kami sedang berupaya menghadirkan excavator long arm, karena kalau menggunakan alat biasa justru berisiko merusak jaringan irigasi," ujar Wabup Atika, Jumat (18/7), saat didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ahmad Meinul Lubis, Kadis Ketahanan Pangan Taufik Zulhandra Ritonga, dan Kabid Tanaman Pangan Juli Hidayah.

Meski sifatnya sementara, Atika menjelaskan bahwa pengerukan yang telah dilakukan sepanjang jalur irigasi di Hutabargot sudah memberikan dampak positif bagi area persawahan di sekitar.

Namun, ia mengakui bahwa aliran air ke kawasan hilir, khususnya Kecamatan Panyabungan Utara dan Nagajuang, masih belum maksimal akibat endapan sedimen yang terus masuk ke saluran irigasi.

Wabup juga menyoroti persoalan sedimentasi yang disebabkan oleh aliran dari Aek Siaporas, yang secara langsung mengalir ke saluran irigasi utama.

"Saat debit air naik, sedimen terbawa deras dan langsung masuk ke irigasi. Ini perlu penanganan khusus agar tidak terus berulang," ujarnya.

Pihaknya pun telah meminta instansi terkait untuk segera mencari solusi permanen dalam mengatur aliran Aek Siaporas, agar tidak lagi menjadi sumber masuknya sedimen dalam jumlah besar ke jaringan irigasi Batang Gadis.

Wabup Atika memastikan bahwa perbaikan menyeluruh akan segera dilaksanakan.

Pihaknya menargetkan, alat berat long arm sudah berada di lapangan paling lambat pekan depan, agar para petani dapat segera masuk musim tanam.

"Kita tidak ingin para petani kehilangan momentum musim tanam. Ini akan kita percepat dan pastikan petani mendapat aliran air yang cukup," kata Atika.

Sebagai informasi, kurang lebih 2.885 hektare sawah di tiga kecamatan yakni Hutabargot, Panyabungan Utara, dan Nagajuang, berada dalam kondisi rawan gagal tanam akibat tidak optimalnya aliran air dari saluran irigasi Batang Gadis.*

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru