BREAKING NEWS
Sabtu, 27 September 2025

DKLH Bali Kerahkan 300 Personel Bersihkan Sampah Plastik Pasca Banjir Bandang

Fira - Sabtu, 13 September 2025 15:32 WIB
DKLH Bali Kerahkan 300 Personel Bersihkan Sampah Plastik Pasca Banjir Bandang
DKLH Bali Kerahkan 300 Personel Bersihkan Sampah Plastik Pasca Banjir Bandang (foto: fira/bitv)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung
Denpasar, Bali – Dampak banjir bandang yang melanda Bali pada 10 September 2025 masih menyisakan pekerjaan besar, khususnya terkait penanganan timbunan sampah di kawasan terdampak.

Salah satu fokus utama saat ini adalah kawasan mangrove, yang menjadi lokasi akumulasi sampah, terutama sampah plastik yang terbawa arus banjir.

Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Provinsi Bali, I Made Rentin, menyampaikan bahwa pihaknya bersama berbagai elemen masyarakat tengah melakukan aksi bersih-bersih skala besar.

Baca Juga:
Sekitar 300 personel gabungan dikerahkan untuk menyisir dan membersihkan area mangrove dari sisa banjir.

"Hari ini kami bersama komunitas dan kelompok nelayan turun langsung ke kawasan mangrove. Kita melihat tumpukan sampah, terutama plastik, yang cukup mengkhawatirkan. Tidak ada kata menyerah, apalagi lelah," ujar Rentin di Denpasar, Jumat (12/9).

Dalam aksi tersebut, DKLH mengerahkan 80 kano yang dioperasikan dua orang per perahu, dengan target mengangkat puluhan ton sampah selama beberapa hari ke depan.

Aksi ini melibatkan unsur TNI, Polri, pemda, komunitas, serta kelompok nelayan, sebagai bentuk gotong royong lintas sektor.

Berdasarkan data resmi DKLH, total timbulan sampah akibat banjir selama 10–11 September 2025 mencapai 154,65 ton. Sampah terdiri dari berbagai jenis: potongan kayu, pohon tumbang, beton, lumpur, plastik, logam, kain, kaca, karet, hingga limbah B3 dari bangunan yang roboh.

"Fokus kita bukan hanya membersihkan, tetapi juga menyelamatkan mangrove agar tidak rusak akibat kontaminasi sampah. Semoga Bali segera pulih pasca banjir," lanjut Rentin.

Rentin juga menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya tugas pemerintah, melainkan membutuhkan kesadaran kolektif dari seluruh lapisan masyarakat. Ia mengingatkan bahwa ancaman sampah plastik sangat nyata, terbukti dari dominasi plastik dalam tumpukan sampah pasca banjir.

"Kita berharap ke depan ada kesadaran bersama. Saat banjir kemarin, yang paling dominan terlihat adalah sampah plastik. Ini menjadi peringatan bagi kita semua," tegasnya.

Target DKLH, dalam waktu 3 hingga 4 hari ke depan, kawasan mangrove diharapkan sudah bebas dari tumpukan sampah, guna menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah kerusakan lanjutan.*

Editor
: Justin Nova
0 komentar
Tags
beritaTerkait
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru