BREAKING NEWS
Minggu, 05 Oktober 2025

Duta PSBS PADAS Tekankan Pemisahan Sampah dari Sumber, Solusi Atasi Masalah Sampah Bali

Fira - Jumat, 03 Oktober 2025 14:08 WIB
Duta PSBS PADAS Tekankan Pemisahan Sampah dari Sumber, Solusi Atasi Masalah Sampah Bali
Duta PSBS PADAS Tekankan Pemisahan Sampah dari Sumber, Solusi Atasi Masalah Sampah Bali (foto : fira/bitv)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

DENPASAR – Duta Program Strategis Bali Pengolahan Sampah Berbasis Sumber (PSBS) Palemahan Kedas (PADAS), Ny. Putri Koster, menghadiri rapat Tim Percepatan PSBS yang membahas langkah penanggulangan sampah plastik di Bali.

Baca Juga:

Dalam kesempatan tersebut, Duta PSBS menegaskan pentingnya menyamakan persepsi bahwa penanganan sampah harus dimulai dari sumbernya di desa, dengan kepala desa sebagai komandan utama

Hal itu disampaikannya dalam rapat yang diselenggarakan di Ruang Rapat Sad Kerthi, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Denpasar, pada Kamis (2/10)."Sebagai duta aksi, tugas saya adalah melakukan sosialisasi.

Kepala desa yang mengorganisir masyarakat, pura, pasar, maupun sekolah untuk mengelola sampah dengan baik," ujarnya.

Ny. Putri Koster menekankan dua langkah utama dalam pengelolaan sampah, yakni pemisahan sampah organik dan anorganik. Di perkotaan, sampah organik dapat diolah melalui teba modern atau komposter, sementara di desa masih dapat menggunakan teba tradisional.

Sampah organik basah juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak, sedangkan sampah anorganik menjadi tanggung jawab pemerintah melalui fasilitas TPS3R.

"Masyarakat cukup memisahkan sampah, selanjutnya pemerintah memfasilitasi. TPS3R akan menerima sampah 3R (reuse, recycle, dan residu), sementara residu ditangani melalui TPST," jelasnya.

Pendamping orang nomor satu di Bali itu juga meminta Kementerian Lingkungan Hidup untuk meninjau teknologi yang tepat dalam mengolah residu, agar tidak menimbulkan masalah baru.

"Kita tidak ingin terburu-buru hanya untuk mengejar target, lalu justru menghadirkan masalah baru. Misalnya insinerator yang masih menuai pro dan kontra. Kita harus hati-hati," tambahnya.

Koordinator Percepatan PSBS, Luh Riniti, menegaskan bahwa prinsip utama adalah mengurangi sampah dari hulu. "Yang ditutup bukan TPA, tetapi open dumping yang diubah menjadi controlled landfill.

Editor
: Redaksi
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Komposter Cepat Jadi Solusi Baru Atasi Sampah Organik di Bali, Putri Koster: “Dari Alam, Kembali ke Alam”
Gubernur Sumut Bobby Nasution Resmikan TPST USU: Solusi Mikro Pengolahan Sampah Bernilai Ekonomis
Pembangunan TPST Regional Banten di Cileles Dibatalkan, Dipindahkan ke Kecamatan Maja
KPU Asahan Jadwalkan Pemungutan Suara Ulang di Dua TPS Terdampak Banjir
Banjir Rendam TPS, Warga Tetap Antusias Gunakan Hak Pilih pada Pilkada 2024 di Medan
Polisi Evakuasi Warga Terendam Banjir di Medan Barat, 3 TPS dan 2 Jalan Tergenang
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru