BREAKING NEWS
Jumat, 24 Oktober 2025

Tak Naikkan Cukai Rokok, Purbaya Dapat Dukungan Buruh: “Akhirnya Pemerintah Dengar Kami”

Abyadi Siregar - Rabu, 22 Oktober 2025 15:28 WIB
Tak Naikkan Cukai Rokok, Purbaya Dapat Dukungan Buruh: “Akhirnya Pemerintah Dengar Kami”
Ilustrasi (Foto: AI/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP RTMM-SPSI), Sudarto, menyampaikan apresiasi kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang memutuskan untuk tidak menaikkan cukai rokok pada tahun depan.

Sudarto menilai kebijakan tersebut merupakan langkah berani dan berpihak pada rakyat kecil, terutama para pekerja industri rokok yang selama ini terancam setiap kali pemerintah menaikkan tarif cukai.

"Kami mewakili pekerja mengucapkan terima kasih. Ini kebijakan yang langka. Pak Purbaya punya sense dan memahami kondisi kehidupan rakyat kecil," ujar Sudarto dalam acara CNBC Indonesia Coffee Morning di Jakarta, Rabu (22/10).

Baca Juga:

Menurutnya, setiap kenaikan cukai rokok berpotensi mengancam keberlangsungan perusahaan dan memicu gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor industri hasil tembakau.

Meski mengapresiasi keputusan pemerintah, Sudarto mengingatkan bahwa tantangan bagi industri rokok tidak berhenti di sini. Ia menilai industri tersebut saat ini sedang berada dalam kondisi sulit akibat banyaknya regulasi yang dianggap tidak berpihak.

"Banyak aturan yang tidak menguntungkan industri. Padahal, industri rokok sudah puluhan tahun memberi lapangan kerja bagi jutaan orang," ujarnya.

Hal senada disampaikan Sekretaris Bidang Kesejahteraan dan Usaha FSP RTMM-SPSI, Anita Damayanti. Ia mengaku keputusan pemerintah kali ini menjadi kabar gembira bagi para buruh.

"Kami senang sekali, kalau boleh kami joget-joget India. Selama ini kami selalu menyurati pemerintah agar cukai tidak naik, dan baru kali ini permintaan itu dikabulkan," ungkap Anita.

Ia menambahkan, kondisi industri rokok sudah menunjukkan tanda pelemahan bahkan sebelum tarif cukai dinaikkan.

"Hari ini saja, sekitar 50 ribu pekerja sudah diliburkan. Bulan ini sudah dua kali. Perusahaan tidak bilang alasannya, tapi kami tahu pasar sedang turun. Itu cukai belum naik, bagaimana kalau naik?" kata Anita.

Sementara itu, Ekonom Indef Tauhid Ahmad menilai langkah Menteri Keuangan untuk menahan kenaikan cukai rokok merupakan kebijakan yang realistis di tengah menurunnya daya beli masyarakat.

Menurutnya, kenaikan cukai justru berpotensi menurunkan penjualan rokok, yang pada akhirnya menggerus penerimaan negara dari sektor tersebut.

"Kalau cukai dinaikkan, harga rokok pasti naik, masyarakat akan berhenti membeli, dan penerimaan negara justru turun sekitar 8 persen," jelas Tauhid.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku terkejut setelah mengetahui tarif cukai rokok di Indonesia sudah tergolong tinggi. Karena itu, ia memutuskan untuk tidak menaikkan tarif cukai pada tahun mendatang.

"Ya sudah, enggak saya ubah (tarif cukai rokok). Tadinya saya malah mau nurunin. Kesalahan mereka itu, tahu gitu minta turun," ujar Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan.

Langkah Purbaya menahan kenaikan cukai rokok dinilai sebagai kebijakan langka yang berpihak pada sektor padat karya dan pekerja kecil. Bagi kalangan buruh industri hasil tembakau, keputusan itu memberi napas baru di tengah ketidakpastian ekonomi.

Namun, baik pekerja maupun pengamat tetap mengingatkan pemerintah agar ke depan lebih berhati-hati dalam menyeimbangkan antara kesehatan publik, penerimaan negara, dan nasib jutaan pekerja yang menggantungkan hidup di industri rokok.

Editor
: Mutiara
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Kolaborasi PHKT dan Pemkab PPU Tingkatkan Keselamatan Operasi Hulu Migas di Kalimantan Timur
Gerindra Sentil Menteri Hanif, Aksi Main Segel di Puncak Bikin Ribuan Warga Kena PHK
Anggota DPR Soroti Potensi PHK Akibat Krisis BBM di SPBU Swasta
Shell Indonesia Bantah PHK Pegawai Terkait Kebijakan Impor BBM, Klarifikasi Viral Video
Apindo: PHK di Industri Tekstil Tidak Bisa Disalahkan pada Satu Kementerian
Shell PHK Karyawan Imbas Kelangkaan BBM, Bahlil Bantah: Kuota Sudah Tambah!
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru