PAPUA –Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Rahmat Bagja, mengungkapkan bahwa enam provinsi di Papua menjadi wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2024. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers pada Kamis (21/11/2024).
“Semua wilayah Papua menjadi perhatian khusus terkait masalah kerawanan. Daerah ini memiliki tantangan tersendiri dalam pelaksanaan pilkada,” ujar Rahmat Bagja kepada awak media.
Rahmat Bagja menjelaskan, Bawaslu tengah memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan aparat keamanan di Papua Pegunungan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan serta pelanggaran yang mungkin terjadi, baik menjelang maupun pada hari pencoblosan yang dijadwalkan pada 27 November 2024.
“Kami baru saja melakukan koordinasi intensif dengan Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan, Pj Gubernur, serta forum komunikasi pimpinan daerah,” kata Bagja.
Bagja menyebutkan beberapa bentuk pelanggaran yang menjadi perhatian, seperti praktik politik uang dan pembagian sembako di masa tenang. Selain itu, daerah dengan calon tunggal atau pasangan calon terbatas juga menjadi titik rawan.
“Daerah dengan kotak atau kolom kosong, serta yang hanya memiliki dua pasangan calon, cenderung memiliki kerawanan tinggi. Ini termasuk di Papua maupun di wilayah lain seperti Jawa Tengah,” tambahnya.
Bawaslu telah memperkuat koordinasi dengan jajaran pengawas pemilu di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota. Rahmat Bagja menegaskan komitmen pihaknya untuk memastikan pelaksanaan Pilkada 2024 berjalan lancar dan demokratis.
“Dengan sinergi yang baik bersama stakeholder terkait, kami berusaha meminimalkan potensi gangguan dan pelanggaran demi menjaga integritas pilkada,” pungkasnya.