BREAKING NEWS
Kamis, 16 Oktober 2025

Buruh Mengeluh 5 Tahun Nombok: Tuntutan Kenaikan Upah 8-10% Diajukan Kepada Prabowo

BITVonline.com - Kamis, 24 Oktober 2024 08:20 WIB
Buruh Mengeluh 5 Tahun Nombok: Tuntutan Kenaikan Upah 8-10% Diajukan Kepada Prabowo
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal melontarkan keluhan terkait kondisi perekonomian yang semakin menyulitkan kelas menengah bawah, termasuk buruh. Dalam pernyataannya di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Iqbal menegaskan bahwa upah buruh saat ini tidak sebanding dengan inflasi, sehingga para pekerja justru mengalami kerugian.

Menurut Iqbal, meskipun data menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,2% tahun lalu dan diproyeksikan 5,1% tahun ini, hal tersebut tidak dirasakan oleh buruh. “Krisis tidak, tetapi kita kerja nombok. Gaji kita nombok bayar barang. Mana ada di dunia seperti ini?” tanyanya retoris.

Said Iqbal mengungkapkan harapannya agar Presiden Prabowo Subianto mendengarkan suara buruh dan memenuhi tuntutan mereka untuk menaikkan upah minimum sebesar 8-10%. Ia mencatat bahwa tahun lalu, upah buruh hanya naik 1,58%, sedangkan inflasi tercatat 2,8%, yang berarti buruh sebenarnya mengalami kerugian. “Artinya, buruh nombok hingga 1,3%,” tegasnya.

Ketidakpuasan Buruh Terhadap Kebijakan Upah

Said Iqbal menggarisbawahi bahwa kondisi ini tidak bisa dibiarkan berlanjut. Dia menyoroti perbedaan perlakuan antara buruh dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan anggota TNI-Polri, yang mendapatkan kenaikan upah hingga 8%. “Buruh sudah lima tahun nombok. Kami mendukung Presiden Prabowo, tetapi kami juga ingin keadilan,” katanya.

Lebih lanjut, Iqbal menekankan pentingnya upah yang dapat meningkatkan daya beli buruh agar pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan sebesar 8% dapat tercapai. “Kalau upah tidak naik, bagaimana daya beli bisa meningkat? Kami berjuang untuk itu,” imbuhnya.

Rencana Aksi Mogok Nasional

Jika pemerintah tidak menanggapi tuntutan mereka, KSPI telah merencanakan aksi mogok nasional pada 11-12 November dan 25-26 November mendatang. “Tanggal itu dipilih untuk melihat itikad baik dari Menteri Tenaga Kerja dan Wakil Menterinya,” jelasnya.

Aksi mogok ini akan melibatkan ribuan buruh dari berbagai sektor dan bertujuan untuk menekan pemerintah agar segera mengambil tindakan. “Kita ingin memastikan suara buruh didengar, jika tidak ada respon, kita akan beraksi lebih besar,” pungkas Iqbal.

Penutup

Kondisi ekonomi yang penuh tantangan ini membuat buruh semakin vokal dalam menyuarakan hak-hak mereka. Dengan adanya rencana aksi mogok nasional, KSPI berharap dapat menarik perhatian pemerintah untuk memberikan perhatian lebih pada kondisi upah dan kesejahteraan buruh di Indonesia.

(N/014)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru